Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjelajah Tempat Ngaso Bernuansa Sawah

Foto : KORAN JAKARTA/Teguh Rahardjo

» Salah satu kawasan Kampoeng Sawah yang berada di wilayah Soreang, Kabupaten Bandung. Soreang terkenal dengan bangunan-bangunan unik yang berbasis alam, seperti kayu, bambu, dan ijuk.

A   A   A   Pengaturan Font

Menghilangkan kejenuhan setelah berkutat dengan pekerjaan, enaknya jalan-jalan ke Bandung. Meski Bandung sudah menjadi kota metropolitan, namun masih banyak tempat yang cukup dekat untuk disambangi yang masih menyajikan suasana pedesaan.

Kampung dan sawah, perpaduan yang pas untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Suasana ini didapat di sebuah tempat yang juga dinamakan Kampoeng Sawah. Rumah makan yang memadukan wisata keluarga ini sudah cukup lama ada di kawasan Soreang Kabupaten Bandung. Suasana kampungnya terasa di bangunannya yang hampir 100 persen menggunakan bahan kayu, demikian pula atapnya.

Kampoeng Sawah tepatnya ada di JalanGandasari 152, antara Banjaran - Soreang ini. Menjadi tempat favorit warga Bandung selatan untuk berkumpul bersama keluarga. Bagi warga dari arah Kota Bandung atau Jakarta, cukup mudah untuk menemukan tempat ini. Selain menjadi satu-satunya tempat rekreasi keluarga terluas, lokasinya juga tidak begitu jauh dari pintu tol Kopo. Keluar tol Kopo, arahkan kendaraan menuju Soreang.

Memasuki Kampoeng Sawah, nuansa pedesaan atau perkampungan Sunda baheula langsung terasa. Rumah utama terbuat dari kayu, bambu, dan pohon kelapa. Semuanya terlihat kecokelatan. Tulisan Kampoeng Sawah tergores pada kayu bulat, yang sering dipakai untuk selfie bagi para pengunjung.

Suasana kampung semakin terasa. Nampak gasebo-gasebo kecil di pinggiran danau tidak terlalu luas. Gasebo ini digunakan pengunjung untuk beristirahat sambil menikmati kuliner khas kampung.

Banyak yang sekedar nongkrong untuk menikmati suasana kampung yang mengelilingi danau. Perahu besar dengan layar putih bertuliskan Kampoeng Sawah biasanya tersandar di pinggir danau tersebut. Pengunjung dapat menyewa perahu itu untuk berlayar mengelilingi danau. Namun pengelola juga menyediakan perahu gowes atau kayuh yang berbentuk bebek. Atau pengunjung juga dapat memancing ikan di danau tersebut.

Lahan pertanian di areal Kampoeng Sawah juga masih cukup luas. Sawah masih dipelihara dengan baik sehingga menjadi daya tarik orang kota untuk datang ke lokasi ini. Bangunan luas dengan gaya arsitektur Sunda ditambah ornamen khas Sunda juga menjadi daya tarik pengunjung untuk berlama-lama di tempat tersebut. Tempat ini juga menjadi favorit keluarga karena menyediakan water park. Saat anak-anak berwisata air, para orang tua dapat menikmati suasana kampung di gasebo atau memancing di danaunya. tgh/R-1

Kampung Santosa

Lokasi perkampungan adat buatan ini ada di Bandung Timur. Tepatnya di Kampung Pasir Impun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasinya persis di kaki Gunung Manglayang. Sehingga saat berada di sini, hamparan pemandangan Bandung dari atas sangat jelas terlihat. Persis dengan kondisi kampung wisata lainnya yang ada di Bandung.

Yang membuat unik dari tempat ini adalah bangunan rumah atau bangsal pertemuan yang sengaja dibuat mirip dengan bangunan adat kampung budaya tertentu di Jabar. Misalnya saja bangunan Julang Ngapak. Karena atap bangunannya dianggap seperti burung julang yang merentangkan sayap.

Unik memang, sebab semua material bangunan menggunakan bahan alam. Atap memakai ijuk, jerami ataurumput ilalang yang sudah dikeringkan. Sementara kolom bangunan ini menggunakan kayu gelondongan, dinding bangunan yang hanya setinggi 1 meter terbuat dari bilik bambu.

Fungsi bangunan tradisional di kampung wisata ini memang berbeda-beda. Misalnya bangunan yang disebut leuit atau lumbung padi, fungsinya untuk menyimpan hasil bumi dari panen sawah atau ladang di kampung tersebut.

Pengunjung dapat duduk-duduk santai di sekitaran Bale Gede pada kursi-kursi berukuran besar yang terbuat dari kayu. Ada yang dibuat dengan desain teratur dan ada juga tempat duduk yang sengaja dibuat senatural mungkin, hanya berupa gelondongan kayu besar.

Saat duduk santai di bagian atasAlamSantosa, pemandangan Kota Bandung dari atas nampak jelas. Di balik rimbunnya pepohonan, jika beruntung, saat cuaca cerah, pengunjung dapat menyaksikan pergantian malam hari dengan jelas.

Untuk mencapai lokasiAlamSantosajuga tidak terlalu sulit. Jalan masuk ke lokasi berada di Jalan Ujung Berung, Kota Bandung. Setelah pertigaan Pasir Impun, Anda meneruskan perjalanan naik ke Gunung Manglayang. Diperlukan waktu sekitar 10 menit dari Jalan Ujung Berung.

Hanya Anda harus ekstra hati-hati, karena beberapa titik jalan akan menyempit. Selain itu terdapat beberapa tanjakan yang cukup terjal dengan kemiringan mencapai 30-400. Pemuda yang mengenakan baju serba hitam dengan ikat kepala khas Jabar akan menyambut kedatangan para tamu.

Kampung wisata atau kampung adat JabarAlamSantosaini rupanya bisa menjadi salah satu tujuan Anda dan keluarga untuk menghabiskan liburan akhir pekan. Untuk bercengkerama dengan keluarga di tengah rimbunnya pepohonan dan sejuknya udara kaki Gunung Manglayang. tgh/R-1

Imah Seniman

Mencari tempat bernuansa alam sawah dan danau cukup mudah jika berkunjung ke kawasan Lembang, Bandung. Misalnya di Imah Seniman. Bukan hanya suasana sawah dan danau, suasana hutan kecil pun dapat dinikmati di kampung wisata kecil ini.

Imah Seniman yang dilengkapi resort dan wisata mini ini memiliki luas sekitar 15 hektare. Namun hanya sekitar 1.500 m2 yang dibangun resort, vila dan resto.

Bangunan resort dibuat dengan sistem knock down. Semua bahan bangunan menggunakan kayu. Dinding dan genteng dari sirap, hanya lantainya menggunakan
semen.

Gasebo yang dibuat di pinggir danau sangat kental dengan desain Sunda. Nama-namanya pun juga menggunakan bahasa Sunda. Misalnya ada Bungalow Tiis yang berarti tempat mendinginkan atau ngadem.

Jika dilihat bagian luarnya, memang nampak sepertirumah-rumahkayu dipinggir pedesaan.

Imah Seniman berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Nomor 8 Cikahuripan, Lembang Bandung Barat. Untuk mencapainya dapat melalui Cimahi atau dari Pasteur. Keluar pintu tol Pasteur, arahkan kendaraan menuju jalan Setibudi. Di pertigaan Simpang Beatrix, atau sebelum Grand Hotel Lembang, perjalanan diteruskan ke Jalan Kolonel Masturi. Dari persimpangan itu tidak terlalu jauh.

Ditempat ini juga dapat ditemui saung-saung kecil lainnya yang menawarkan konsep jajanan khas, seperti saung bandrek dan surabi. Lalu ada juga galeri yang diisi beragam kerajinan khas Jabar, yang dapat dijadikan oleh-oleh. Kulinernya juga bisa menjadi buah tangan, seperti menu ikan bakar daun, atau sate jamur. tgh/R-1

Komentar

Komentar
()

Top