Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meningkatnya Suhu Malam Hari Membuat Miliaran Orang Berisiko Kena Gangguan Kesehatan dan Terpapar Penyakit

Foto : Antara/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

Ilustrasi suhu ekstrem.

A   A   A   Pengaturan Font

Istambul - Sebuah studi terbaru oleh Climate Central mengungkapkan bahwa perubahan iklim secara tidak proporsional mendorong kenaikan suhu pada malam hari, sehingga miliaran orang terpapar penyakit terkait panas dan gangguan lainnya.

Climate Central, sebuah kelompok independen yang meneliti dampak perubahan iklim dan pemanasan global, melaporkan bahwa suhu malam hari di musim panas telah meningkat sebesar 2,29 derajat Celcius (36,2F) antara tahun 1895 dan 2023.

Dibandingkan dengan peningkatan rata-rata global sebesar 1,1 derajat Celcius, suhu malam hari di musim panas meningkat dua kali lipat dari laju peningkatan rata-rata global.

Para ahli menyatakan bahwa malam yang lebih hangat dapat menyebabkan peningkatan penyakit akut dan kronis akibat panas.

Periode berkepanjangan suhu ekstrem, baik siang maupun malam, memberikan tekanan signifikan pada tubuh manusia, meningkatkan risiko penyakit terkait panas dan kematian.

Gelombang panas dapat sangat mempengaruhi kelompok besar orang dalam waktu singkat, seringkali menyebabkan krisis kesehatan masyarakat dan meningkatkan angka kematian.

Selain itu, peristiwa ini dapat memiliki konsekuensi sosial-ekonomi yang luas, termasuk kapasitas kerja yang berkurang dan produktivitas tenaga kerja yang menurun.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, angka kematian terkait panas untuk orang di atas 65 tahun meningkat sekitar 85 persen antara 2000-2004 dan 2017-2021.

Antara 2000-2019, studi menunjukkan sekitar 489.000 kematian terkait panas terjadi setiap tahun, dengan 45 persen di antaranya terjadi di Asia dan 36 persen di Eropa. Peristiwa gelombang panas dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kematian akut yang tinggi.

Pada 2003, 70.000 orang di Eropa meninggal akibat peristiwa yang terjadi pada Juni-Agustus, di mana suhu musim panas meningkat 20-30 persen lebih tinggi dari rata-rata musim lainnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top