Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menikmati Wisata Saat Mudik di Jalur Selatan

Foto : ANTARA/Adeng Bustomi

PENJUALAN MENINGKAT - Pengunjung mengamati sejumlah barang kerajinan di Pusat Wisata Kerajinan Tasikmalaya, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (28/6). Pedagang berbagai kerajinan mengaku pada musim arus balik Lebaran omset penjualan meningkat dibanding hari biasanya akibat ramai diburu pemudik yang melintas di jalur selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Mudik pada Hari Raya Lebaran selalu identik dengan kemacetan di perjalanan. Tidak terkecuali di jalur selatan Jawa Barat yang membentang dari Cileunyi-Nagreg, Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Kepolisian mencatat beberapa titik kemacetan di jalur selatan Jabar itu, yakni di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Garut.

Selanjutnya titik kemacetan jalur menuju Kabupaten Tasikmalaya di kawasan Limbangan, Lewo, Malangbong dan Gentong serta jalur menuju Garut Kota di Kadungora, dan Leles. Persoalan kemacetan di jalur itu tentunya karena volume kendaraan yang meningkat. Hari Raya Idul Fitri, banyak warga dari perantauan yang ingin kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga.

Serempaknya keinginan warga yang ingin sampai ke kampung halaman pada saat Hari Raya Lebaran menjadikan suasana jalanan ramai oleh lalu lintas kendaraan roda empat maupun roda dua (sepeda motor). Situasi kemacetan itu, tidak perlu menjadi sesuatu yang mengerikan, menjenuhkan, membosankan apalagi menjadikan frustasi.

Sebab, kini perjalanan mudik dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan, berbagai lembaga pemerintah maupun swasta, bahkan masyarakat sukarelawan turut memberikan sesuatu agar dalam perjalanan mudik merasa nyaman dan aman. Berbagai sajian kuliner, wisata alam maupun pelayanan penghilang stres dan lelah semuanya tersaji di jalur selatan Jawa Barat yang memiliki daya tarik tersendiri.

Apa saja yang menjadi daya tarik tersebut? Jika dirunut sejak dari Cileunyi sampai Nagreg, pemudik akan dimanjakan dengan pemandangan unik warung yang berjejer menjual produk makanan khas daerah, seperti tahu sumedang, goreng tempe, ubi cilembu, dan peuyeum atau tapai singkong. Selanjutnya pemudik akan kembali menemukan kawasan yang mirip di Nagreg, tetapi ada bedanya yaitu warung yang menjual oleh-oleh maupun camilan untuk menghilangkan kebosanan atau menunda rasa lapar saat di perjalanan.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top