Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Museum di Masa Pandemi

Menikmati Museum Fatahillah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, Museum Sejarah Jakarta sejak tahun 1999 bertekad menjadikan museum ini bukan sekadar tempat untuk merawat, memamerkan benda yang berasal dari periode Batavia, tetapi juga harus bisa menjadi tempat bagi semua orang, baik bangsa Indonesia maupun asing, anak-anak, orang dewasa, bahkan bagi penyandang cacat untuk menambah pengetahuan, dan pengalaman serta dapat dinikmati sebagai tempat rekreasi.

Untuk itu Museum Sejarah Jakarta menyediakan informasi, mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah, hingga masa kini dalam bentuk yang lebih rekreatif. Selain itu, melalui tata pamernya Museum Sejarah Jakarta berusaha menggambarkan “Jakarta Sebagai Pusat Pertemuan Budaya”, dari berbagai kelompok suku, baik dari dalam maupun dari luar Indonesia, dan sejarah kota Jakarta seutuhnya. Museum Sejarah Jakarta juga selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang rekreatif, sehingga dapat merangsang pengunjung untuk tertarik kepada Jakarta, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.

Objek-objek yang dapat ditemui di dalam museum antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, furniture antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.

Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes  yang menurut mitologi Yunani  merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang, yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah, yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.

Saat ini pihak pengelola Museum Fatahillah mempersingkat jam kunjungan saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju normal baru.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top