Menhut Sebut Perhutanan Sosial Solusi Ciptakan Ketahanan Pangan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni
Foto: ANTARA/KemenhutJAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni menyatakan kesiapannya untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Indonesia harus memiliki ketahanan pangan nasional dan program makan siang bergizi melalui program perhutanan sosial.
Menurut dia, saat ini terdapat 8 hektare perhutanan sosial yang sudah produktif dan sudah diredistribusi kepada masyarakat. Meski begitu, masih terdapat beberapa hektare yang masih belum dimanfaatkan dengan baik.
“Kami di Kementerian Kehutanan secara serius mendukung visi besar Pak Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan dan makan bergizi gratis ini. Nah kebetulan seperti yang dikatakan oleh Profesor tadi, kami memiliki program perhutanan sosial. Ada 8 juta hektare yang sudah diredistribusi kepada masyarakat, dan sisa 7 juta lagi lahan yang bisa dimanfaatkan,” kata Raja Juli Antoni di Jakarta, Selasa (26/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk mendukung distribusi pangan bergizi kepada kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat di berbagai daerah, khususnya petani dan komunitas lokal.
“Dari 8 juta hektare ini, perlu diintensifikasi bagaimana kawasan tersebut dapat terhubung dengan kawasan kerja Badan Gizi Nasional. Dengan demikian, program ini bisa sukses dalam pengiriman kepada ibu hamil dan anak-anak, sekaligus menghidupkan ekonomi petani di daerah-daerah terpencil,” jelas dia.
Sehingga, kolaborasi antara Kemenhut dan juga Badan Gizi Nasional (BGN) ini menjadi kunci sukses terciptanya cita-cita pemerintah di bawah kabinet Merah Putih. Nantinya, lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai kebutuhan pangan dengan BGN sebagai off taker-nya.
Dengan begitu, cita-cita Indonesia memiliki kedaulatan pangan dan juga swasembada pangan dapat terwujud dengan baik melalui kolaborasi antara kementerian dan juga Badan. Sehingga, Indonesia Emas pada 2045, dapat tercipta bukan hanya sekedar angan-angan belaka. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 4 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 5 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
Berita Terkini
- Tekan Angka Kasus Anemia Defisiensi Besi pada Anak dan Ibu Hamil Melalui Skrining
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kadin Luncurkan White Paper
- Michelle Elizabeth Terpilih Sebagai Ketua Federasi Triathlon Indonesia
- .Mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati Bersyarat karena Kasus Penyuapan
- Sidang Terkait Monopoli Iklan Online oleh Google di AS Berakhir