Menhan Ajak Masyarakat Mewaspadai Paham Radikal
Tito mencontohkan pada kasus-kasus teror yang terungkap, para pelaku memanfaatkan komunikasi lewat media sosial. Misalnya, pembelian barang ataupun bahan pembuatan bom yang dilakukan secara daring, termasuk metode pembayarannya.
Kapolri mengatakan perkembangan terorisme global saat ini dapat dikategorikan ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi sejak kemunculan jaringan Al-Qaeda dan keterkaitannya dengan Jamaah Islamiyah di Indonesia. "Gelombang kedua mulai dirasakan sejak kehadiran ISIS dan bagaimana pengaruhnya dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang ada di Indonesia," kata Tito.
Tito mengatakan ada dua hal penting yang bisa ditempuh dalam penanganan kejahatan terorisme, yaitu melalui pendekatan keras maupun lunak. Namun, kedua pendekatan ini harus berjalan secara simultan guna mengoptimalkan hasil dan tujuan yang hendak dicapai.
Di samping itu, Tito mengatakan penegak hukum juga penting untuk memahami pemahaman, paradigma maupun tindakan yang menjadi strategi dari para pelaku teror tersebut. "Pemahaman ini akan mempengaruhi pilihan bertindak bagi para penegak hukum guna melaksanakan counter strategy untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan terorisme," ujarnya.
ion/SM/Ant/N-3
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya