Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengurangi Beban Jakarta

Foto : ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww

Warga beraktivitas saat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Jumat (1/1/2021). Banjir yang terjadi sejak Kamis (31/12/2020) itu dikarenakan pasang surut air laut.

A   A   A   Pengaturan Font

Mengurangi beban Jakarta ­dengan membangun Ibu Kota Baru ­akan membuat kualitas hidup ASN akan lebih baik. IKB berkonsep ramah lingkungan.

Sudah lama dan banyak yang meramalkan Jakarta bakal tenggelam. Yang terbaru, sebuah lembaga konsultan analisis risiko di bidang politik, ekonomi sosial, dan lingkungan yang berbasis di Bath, Inggris, Verisk Mapelcroft, meramalkan Jakarta akan tenggelam di tahun 2050.

Verisk Mapelcroft dalam laporannya tentang kota-kota di dunia yang berisiko lingkungan secara global, menyebutkan terdapat 99 kota-kota di Asia yang masuk dalam 100 kota teratas. Dari 99 tersebut, 37 kota-kota di Tiongkok dan 43 kota-kota di India.

Secara global, ada 414 kota di seluruh dunia berpenduduk di atas satu juta jiwa yang rentan terhadap polusi, persediaan air yang menipis, panas yang ekstrem, dan bencana alam. Secara kolektif, 414 kota-kota tersebut adalah tempat tinggal bagi 1,4 miliar jiwa.

Dan yang mengejutkan, Jakarta menempati urutan pertama sebagai kota yang paling berisiko. Delhi (India) berada di urutan kedua, Chennai (India) berada di urutan ketiga, dan Surabaya berada di nomor empat. Posisi berikutnya ada Chandigarh (India), Agra (India), Meerut (India), Bandung, Aligarh (India), dan Kanpur juga di India.

Laporan Verisk Maplecroft ini melengkapi laporan-laporan yang sudah pernah ada sebelumnya dan ini menegaskan bahwa Jakarta memang benar-benar berisiko tenggelam. Lihat saja, Teluk Jakarta permukaan air lautnya naik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top