Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Mengkritisi Program Organisasi Penggerak

Foto : ANTARA/ Abdu Faisal

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7). Cak Imin mengharap Mendikbud Nadiem Makarim menemui dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, untuk mencari solusi atas stagnasi pendidikan di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Kemendikbud harus sangat berhati-hati dalam menjalankan program ini karena melibatkan uang negara hingga ratusan miliar rupiah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Organisasi Penggerak pada Maret 2020. Melalui program Organisasi Penggerak ini, Kemendikbud membuka ruang dan kesempatan kepada organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga untuk memberikan pelatihan kepada para guru. Sejumlah ormas berlomba-lomba membuat rencana pelatihan guru di bidang literasi dan numerasi.

Para peserta yang mendaftar akan mengikuti proses evaluasi proposal, yang terdiri atas seleksi administrasi, substansi, dan verifikasi. Kemendikbud tak campur tangan dalam teknis seleksi peserta Organisasi Penggerak itu. Mereka menyerahkan kepada lembaga independen untuk seleksi proposal pelatihan, yaitu Smeru Research Institute.

Proses evaluasi proposal dilakukan oleh tiga evaluator independen dengan metode double blind review yang hanya memakai ID proposal dan ID organisasi masyarakat. Tim evaluator tidak mengetahui organisasi mana yang memiliki proposal sehingga hanya fokus pada substansi proposal yang diajukan.

Sebanyak 184 proposal dari 156 lembaga lolos seleksi sebagai Organisasi Penggerak. Bagi yang lolos akan diberikan dana hibah untuk merealisasikan pelatihan guru di jenjang pendidikan dasar dan menengah selama dua tahun.

Jumlah dana yang diberikan ditentukan kategori seleksi. Ormas yang lolos kategori gajah bakal dapat dana hingga 20 miliar rupiah per tahun dengan target pelatihan lebih dari seribu sekolah. Sedangkan ormas yang lolos kategori macan dapat dana lima miliar rupiah per tahun dengan target 21 sampai 100 sekolah. Kemudian, kategori kijang bakal dapat dana satu miliar rupiah untuk target lima sampai 20 sekolah.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top