Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menghadapi Rekan Sok Tahu

Foto : KORAN JAKARTA
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, saya punya rekan kerja yang sangat sok tahu. Dia suka sekali mendominasi pembicaraan dan sering ngelantur. Saya tidak tahan untuk menegurnya. Bagaimana cara memberitahunya bahwa dia salah tanpa menciptakan perselisihan? Eka, Jakarta

Jawaban:

Berbicara dengan rekan kerja yang wawasannya luas emang asyik. Kita bisa ngobrol apa saja sekaligus bisa bertanya hal-hal yang kita tidak tahu. Tapi bagaimana kalau bicara dengan rekan yang sok tahu? Biasanya orang yang sok tahu gemar sekali berbicara. Dalam setiap pembicaraan dengan siapapun ia hampir selalu mendominasi. Dan parahnya banyak juga isi pembicaraannya yang ngelantur alias salah.

Biasanya pendengarnya lama-lama akan merasa gerah dan tidak betah mendengarkan obrolannya. Paling tidak, anda juga akan gemas mendengar obrolannya, sementara anda tahu apa yang diucapkannya bukanlah informasi yang benar. Dan ujung-ujungnya anda mau meralat ucapannya bahwa itu tidak benar. Tapi sebelum anda menyangkal ucapannya, perlu anda ketahui, tak ada satu orang pun di dunia ini yang suka disalahkan. Sekalipun orang itu sadar bahwa dirinya salah.

Oleh karena itu jika anda ingin meralat atau membenarkan ucapan seseorang ada cara tersendiri. Anda tidak bisa memvonisnya dengan mengatakan, "Kamu salah..!". Anda harus bisa berkompromi dengan situasi dan kondisi yang ada. Jika masalahnya cukup sepele, anda tidak perlu ngotot menjadi si juru benar. Dalam obrolan yang ringan, anda tidak usah menampakkan wajah serius untuk meralat ucapannya. Berikut ini tips meralat ucapan yang salah:

- Jika rekan anda mengucapkan informasi yang salah, jangan langsung menyalahkannya. Tarik nafas sejenak. Biarkan rekan anda selesai bicara. Nah jika anda ingin meluruskan, mulailah dengan ucapan,.."Setahu saya begini…". Kalimat ini mengesankan anda tidak berlagak seperti orang yang paling tahu. Berbeda jika anda mengucapkan, "Kamu salah besar, seharusnya begini…". Kalimat ini menandakan anda orang yang tidak luwes dan tidak kompromis menghadapi suatu kondisi.

- Jika ia berulang kali mengucapkan informasi yang salah, cukup tiga kali anda meralatnya. Lebih dari itu, anda akan dicap sebagai orang sok sempurna dan tidak bisa menerima kekurangan orang lain. Batasi sikap menyalahkan anda. Selebihnya, lupakan saja obrolannya. Tidak perlu diresapi apalagi diambil hati.

- Bersikaplah rileks setiap rekan anda itu mengajak ngobrol. Jangan menampakkan wajah tidak suka dan antipati. Jika anda selalu tampil sebagai juru benar di hadapannya, obrolanpun menjadi tegang dan sama sekali tidak menyenangkan.

- Jika anda sudah tidak tahan dengan obrolannya yang konyol dan banyak kebodohan yang ditampilkannya, tidak perlu sewot. Sudahi obrolan dengan mengambil sikap yang paling natural. Misalnya dengan mengatakan anda ada kerjaan, ingin ke kamar kecil, dll.

Pada intinya kepandaian anda menghadapi setiap orang dengan karakter yang berbeda, merupakan modal bagi anda untuk merentangkan networking dan memperluas pergaulan. Kondisi ini jelas akan menguntungkan anda. Bukankah untuk sukses dalam karir juga dibutuhkan keluwesan bergaul..? Termasuk di dalamnya bisa menghadapi orang yang paling sok tahu sekalipun.

Komentar

Komentar
()

Top