Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Liga E-Sports

Menggali Potensi Kawula Muda Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengembangan eSports di Indonesia akan menjadi harapan baru dalam industri maupun prestasi olahraga nasional.

Di era teknologi seperti saat ini, pergeseran cara pandang seseorang pun cenderung berubah. Berbagai peluang baru terbuka luas, dan salah satu yang potensial ialah bidang eSports.

Bermain game kini bukan sekadar mengisi waktu luang, tetapi jika ditekuni dengan giat, skill yang Anda asah dalam game akan membawa Anda pada peluang menjadi atlet eSports, yang belakangan mencuri perhatian besar kaum milenial.

Untuk memupuk kemampuan sekaligus kesempatan itu, Indonesia kedatangan kompetisi eSports baru, khusus untuk tingkat kampus atau perguruan tinggi yaitu Liga Esports Universitas di Indonesia (IEL) 2019. Kompetisi ini digagas organisasi Mix 360 Esports, menggandeng Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia, Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, dan Asosiasi Esport Indonesia (IESPA).

Tak hanya dukungan Pemerintah, ajang ini juga didukung langsung oleh Federasi Olahraga Elektronik Asia (AESF). "Misi kami dalam penyelenggaraan IEL 2019 University Series adalah mempersiapkan calon atlet eSports khususnya di tingkat universitas agar bisa masuk pelatnas untuk SEA Games 2019 di Manila Filipina yang akan digelar tahun ini," tutur COO Mix 360 Esports, Harry Kartono.

Kompetisi eSports antar kampus yang pertama dan resmi ini baru menyertakan 12 kampus diantaranya Universitas Bina Nusantara, Universitas Tarumanegara, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, dan Universitas Bunda Mulia dan lain-lainya. Lalu ada dua game yang dipertandingkan yaitu Mobile Legends: Bang Bang dan DOTA 2.

"Syarat utama untuk memajukan eSports di Tanah Air adalah mengubah paradigma tradisional para orangtua dan institusi pendidikan terhadap industri game, sehingga mereka turut mendukung pembinaan talenta berbakat di ranah eSports," jelas Harry.

Melibatkan universitas dalam kompetisi eSports, menurut Harry, juga langkah maju industri eSports nasional. "Dukungan lembaga pendidikan dan Pemerintah, dapat meleburkan anggapan miring soal game, khususnya pada orang tua yang selama ini melihat game sebagai sekadar mainan saja," sambungnya.

Kompetisi ini akan berlangsung pada Februari dan Maret untuk Group Stage, sementara Babak grand final akan digelar pada 27-28 April 2019. IEL 2019 University Series menyiapkan hadiah total senilai 1 miliar rupiah.

Bahkan, kompetisi serupa juga sudah berjalan di negara lainnya di Asia. Hasil dari kejuaraan eSports antar kampus di bawah AESF tak menutup kemungkinan juga akan dipertandingkan pada tingkat lebih tinggi antar universitas di Asia.ima/R-1

Kaya Talenta Muda

Pada kesempatan yang sama, kepada Koran Jakarta Presiden IESPA, Eddy Lim, menceritakan Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara terkuat di bidang eSports.

Menurutnya, Indonesia yang memiliki banyak anak muda menjanjikan banyaknya talenta eSports yang akan muncul. "Tak dipungkiri negara yang penduduknya besar umumnya punya segudang talenta," ujar Eddy.

Eddy menambahkan tim eSports Indonesia pada 2003pernah didapuk menjadi salah satu dari delapan tim terkuat di dunia, di mana tim eSports Indonesia berhasil masuk delapan tim terkuat di dunia bersama 6 tim Eropa dan 1 tim Asia lainnya.

Kemudian ajang Asian Games 2018 menjadi tonggak sejarah eSports di dunia. Untuk kali pertama, cabang eSports dipertandingkan dalam olimpiade internasional. "Ini juga menjadi acuan untuk memperjuangkan pengakuan eSports sebagai cabang olahraga," tutur Eddy.

Terkait ajang IEL di Indonesia, Eddy mengimbau kepada seluruh penggiat eSports di Indonesia, akan ada kualifikasi untuk menjadi perwakilan di ajang olahraga Asia Tenggara itu. Hingga saat ini, pemenang ajang kompetisi antar kampus ini juga dijanjikan akan masuk ke pelatnas untuk menjalani latihan menjadi wakil Indonesia di SEA Games.

Di SEA Games nanti, ada 6 jenis game yang akan dipertandingkan, masing-masing 2 untuk setiap platform. Adapun di platform konsol game NBA 2K19 dan Tekken 7 yang jadi nomor pertandingannya. Sementara lini desktop akan diisi DOTA 2 dan Starcraft II. Dalam platform mobile akan berisi game Mobile Legend dan Arena of Valor. ima/R-1

Pameran Bergengsi Peralatan Medis

CMEF Indonesia adalah pameran peralatan medis dan manufaktur yang mengumpulkan merek peralatan medis internasional untuk terhubung dengan distributor, reseller dan produsen dengan lisensi lokal, dan dengan regulator dan lembaga pemerintah yang akan diselenggarakan pada 6-8 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC).

"Melalui ajang ini kami akan melayani masyarakat dengan menyediakan platform yang efektif bagi distributor lokal untuk mencari peralatan medis dan merek yang baru bagi Indonesia serta bagi produsen lokal dalam mencari investasi asing untuk meningkatkan produksi dalam negeri," ujar Stenly Yonardi, Manajer Proyek CMEF Indonesia di Jakarta, belum lama ini.

Yang menarik dalam pameran ini ialah adanya program pertemuan bisnis antara distributor dan produsen lokal akan menjadi tulang punggung CMEF Indonesia. "Untuk memfasilitasi dan mendukung pertumbuhan kemampuan manufaktur lokal, CMEF Indonesia akan merancang peluang untuk mengembangkan jaringan yang memungkinkan para profesional lokal melakukan diskusi penting dengan pemilik merek internasional," katanya.

Tak hanya itu, para distributor lokal juga dapat bertemu dengan merek internasional yang menawarkan produk dan solusi baru untuk Indonesia, kemudian produsen lokal dapat bertemu dengan produsen dan investor potensial untuk dapat memproduksi produk mereka secara lokal untuk mendorong pertumbuhan sektor medis domestik.

Pameran ini akan memperkenalkan sekitar 200 perusahaan peralatan medis internasional dan lebih dari 300 merek, produk dan solusi medis baru ke pasar Indonesia untuk mendukung permintaan yang semakin berkembang di negara ini.

"Sebanyak 55 persen dari produk yang akan dipamerkan diantaranya peralatan elektromedis/teknologi medis, 28 persen peralatan manufaktur dan teknologi OEM, dan 22 persen peralatan rehabilitasi/ortopedi dan masih banyak lagi," katanya.

Perusahaan medis internasional yang terlibat dalam pameran ini berasal dari Tiongkok (China Sinopharm International Corporation, Henan Shuguang HZK Biological Technology Co.Ltd, Mindray Medical International Limited, Ningbo David Medical Device Co.Ltd, Shenzhen Landwind Industry Co.Ltd, SonoScape Medical Corp) Jerman (Primed Halberstadt Medizintechnik Gmbh), India (Medtech Life Pvt Ltd), Jepang (Koike Medical, TOP Corporation), Pakistan (Innotek Instruments), Korsel (K1MED), Indonesia (PT Ortho Tech Indonesia), Filipina (Swiss Pharm Research Laboratories Inc), AS, dan lain-lain, di mana perusahaan manufaktur tersebut mencari kesempatan untuk melakukan produksi secara lokal. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top