Mengerikan, Begini Cara Badai Sitokin Hancurkan Organ Pernafasan
Makrofag terbentuk dari sel darah putih yang dikenal sebagai monosit yang beredar dalam darah, dan prosesnya dikenal sebagai 'diferensiasi'. Ada dua jenis makrofag M1 dan M2. Kedua kategori ini terdiri dari berbagai subpopulasi makrofag. Tergantung pada protein yang memediasi proses diferensiasi, makrofag dibedakan menjadi M1 (yang memicu peradangan) dan M2 (yang anti-inflamasi).
Untuk penelitian, yang merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif dari respon imun di dalam paru-paru, tim menggunakan model musang (Mustela putorius furo). Ferrets rentan terhadap infeksi pernapasan manusia dan fitur histoanatomi paru-paru mereka menyediakan platform yang ideal untuk meniru infeksi manusia. Oleh karena itu, para ilmuwan mengekspos musang ke virus SARS-CoV-2 dan memperoleh paru-paru yang terinfeksi dalam interval waktu tertentu secara berurutan (dua dan lima hari).
Merusak Jaringan Paru-paru
Pemeriksaan lingkungan mikro kekebalan dalam paru-paru mengungkapkan bahwa ada perubahan penting dalam karakteristik dan proporsi sel pada dua dan lima hari pasca infeksi. Ini dibandingkan dengan hewan kontrol yang tidak terinfeksi.
Selanjutnya, berdasarkan tanda tangan gen, 10 subpopulasi makrofag diamati selama infeksi. Analisis tersebut mengarah pada identifikasi faktor kunci makrofag yang menginfiltrasi yang berasal dari monosit yang diaktifkan. Mereka tidak hanya penting untuk pembersihan virus tetapi juga berperan dalam kerusakan jaringan paru-paru.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya