Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Tongkat "Ajaib" Tunanetra Buatan Difabel

Foto : ANTARA/M Fikri Setiawan

Para difabel merakit tongkat penuntun adaptif Kartini untuk tunanetra, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (19/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, khusus pengaktifan mode deteksi gas beracun, dapat membuat penggunaan baterai pada alat tersebut 40 persen lebih boros dari pemakaian normal. Selanjutnya, tongkat mampu mendeteksi genangan air atau jalanan licin. Komponen pendeteksi air dipasang di ujung bawah tongkat, sehingga bisa mereduksi jumlah kecelakaan ataupun cedera.

Tongkat juga dilengkapi dengan lampu light emitting diode (LED) strip di bawah sampai tengah. Ini buat malam hari untuk memudahkan tunanetra diketahui. Teknologi canggih lainnya komponen sistem pemosisi global atau global positioning system (GPS). Fitur ini memungkinkan keluarga mendeteksi melalui aplikasi berbasis Android keberadaan tunanetra.

Kemudian, alat dilengkapi tombol darurat untuk digunakan dalam kondisi darurat atau bencana. Ketika tombol ditekan, tongkat akan mengeluarkan suara nyaring layaknya sirine untuk memberi peringatan orang sekitarnya.

Tongkat penuntun adaptif Kartini dirakit para difabel di 31 sentra milik Kementerian Sosial beberapa daerah. Balai Besar Kartini Temanggung, Jawa Tengah, bertindak sebagai pelaksana pilot project-nya. Alat ini banyak diminati para tunanetra. Pada tahun pertama, Kemensos telah memproduksi 5.000 yang diproduksi sembilan difabel.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top