Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Penyakit Jantung Rematik pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Foto : chicagohealthonline.com

Ilustrasi anak demam

A   A   A   Pengaturan Font

Ahli kardiologi anak sekaligus Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengimbau orang tua mewaspadai penyakit jantung rematik pada anak.

Ia meminta orang tua mengenal gejala penyakit jantung yang umumnya menyerang anak-anak, seperti radang tenggorokan, nyeri saat menelan, hingga demam tinggi.

"Penyakit jantung rematik ini biasanya didahului dengan demam rematik akut, biasanya diawali dengan radang tenggorokan, nyeri menelan yang hebat, demam tinggi, dan kalau diperiksa, kelenjar amandel penuh dengan putih-putih," kata Piprim dalam diskusi daring, dikutip dari Antara, Jumat (17/3).

Piprim menjelaskan, demam rematik akut merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan karena antibodi yang dibentuk tubuh menyerang struktur tubuh yang mirip dengan bakteri streptococcus beta hemolyticus grup A. Sementara penyakit jantung rematik disebabkan oleh demam rematik yang terus berulang atau tidak tertangani.

"Kalau demam rematik akut, kerusakan jantungnya tidak permanen. Kalau penyakit jantung rematik, itu sudah fase berikutnya, sesudah anak punya masalah katup jantung yang permanen," ucapnya.

Sekitar tiga minggu setelah terinfeksi, Piprim mengatakan anak bisa saja mengeluh jantungnya berdebar-debar, denyut nadinya cepat, dan rasa ngilu di persendian seperti pergelangan tangan, lutut, dan engkel.

"Kemudian ngilunya ini biasanya bisa berpindah-pindah. Bahkan saking nyerinya, bisa menyebabkan susah berjalan. Biasanya membaik kalau diberikan aspirin," ujar Piprim.

Dalam beberapa kasus, Piprim mengatakan anak juga dapat mengalami Sydenham's chorea, gerakan yang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan. Selain itu, ada juga anak yang datang ke dokter dalam kondisi sudah sesak nafas bahkan gagal jantung.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, maka pemeriksaan yang dapat dilakukan di antaranya antistreptolysin (ASTO) untuk mendeteksi infeksi bakteri streptococcus dan ekokardiografi untuk melihat gambaran struktur organ jantung.

Jika anak sudah terdiagnosis menderita demam rematik akut, Piprim menyarankan untuk segera melakukan upaya pencegahan agar tidak kambuh lagi di kemudian hari supaya tidak berkembang menjadi penyakit jantung rematik. Dokter akan memberikan antibiotik, biasanya adalah penisilin, sesuai gangguan yang dialami.

Pada beberapa kasus, antibiotik diberikan minimal selama lima tahun atau sampai anak berusia 21 tahun jika demam rematik belum mengalami karditis, peradangan pada jantung. Pada kasus karditis tanpa kelainan katup jantung, dokter memberikan antibiotik selama 10 tahun.

Jika penyakit jantung rematik semakin memburuk dan tidak membaik meski telah diberikan obat-obatan, maka dokter akan menyarankan operasi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top