Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Mengenal "Hybrid Working" dan Manfaatnya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, akhir-akhir ini saya sering mendengar istilah hybrid working yang muncul karena adanya pandemi. Saya berpikir untuk mencoba menerapkannya di perusahaan.
Selama ini kami masih banyak menggunakan sistem shift untuk mengurangi jumlah karyawan yang masuk kantor. Karyawan pun belum terbiasa dengan pilihan jam kerja yang fleksibel. Namun saya berpikir sudah saatnya kami berubah agar bisa lebih berkembang di situasi saat ini.
Mohon penjelasan yang lebih mendalam tentang hybrid working dan kelebihannya Bu Rossa.

Jawaban:
Hybrid working menjadi istilah yang mulai populer setelah era pandemi. Sejak Covid-19 melanda hampir semua negara di dunia pada awal 2020 lalu, pengaturan kerja jarak jauh jadi pilihan utama banyak perusahaan.
Setelah dua tahun berjalan, efektivitasnya diuji melalui survei dan ternyata hasilnya cukup positif. Data statistik di bawah ini menunjukkan hasil positif pelaksanaan kerja jarak jauh.
77 persen pekerja menyatakan mereka lebih produktif ketika bekerja dari rumah,
64 persen rekruter mengatakan ketika mereka menyebut salah satu benefit yang akan didapatkan oleh kandidat adalah bekerja jauh, kesempatan untuk merekrut kandidat yang tepat semakin meningkat,
74 persen pekerja menyebut kesempatan bekerja jarak jauh membuat mereka cenderung tidak ingin pindah perusahaan.
Melihat hasil tersebut, meskipun kini kondisi pandemi sudah lebih terkendali banyak perusahaan yang ingin melanjutkan pengaturan ini. Namun demikian, tidak sedikit perusahaan yang menghadapi tantangan selama penerapan kerja jarak jauh sehingga mereka memilih untuk mengkombinasikan keduanya. Inilah yang disebut dengan hybrid working.

Apa Itu "Hybrid Working"?
Hybrid working adalah kebijakan untuk mengkombinasikan kerja jarak jauh dan bekerja di kantor. Sebagai contoh, untuk karyawan yang bekerja di bagian penelitian dan pengembangan, mungkin ada kalanya mereka membutuhkan peralatan yang tersedia di kantor. Namun di waktu lain, seperti misalnya penulisan laporan maka mereka lebih memilih untuk bekerja jarak jauh.
Melalui pengaturan hybrid working, karyawan tetap memiliki otonomi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaannya secara produktif.

Kelebihan Penerapan "Hybrid Working"
Kolaborasi dan Hubungan Kerja yang Lebih Baik
Bagi beberapa perusahaan berinteraksi secara tatap muka tetap dianggap merupakan cara yang lebih efektif untuk berkolaborasi. Bahkan dengan kehadiran teknologi seperti panggilan video, tetap tidak bisa menggantikannya.
Untuk perusahaan dengan kebutuhan seperti ini, menerapkan pengaturan hybrid working dirasa lebih efektif dibandingkan dengan sepenuhnya bekerja jarak jauh. Misalnya, intensitas rapat yang panjang dengan frekuensi tinggi maka rapat virtual kemungkinan menimbulkan risiko seperti zoom fatigue yang berakibat pada burnout dan komunikasi memburuk.
Pengaturan hybrid working, akan membantu perusahaan tetap mencapai lingkungan terbaik untuk produktif sekaligus memberikan otonomi kepada karyawan.

Work-Life Balance Terjaga
Alasan yang paling banyak disebut oleh para pekerja yang memilih bekerja jarak jauh dibandingkan datang ke kantor setiap hari seperti pra-pandemi adalah work-life balance.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review menyebut masalah kesehatan baik secara fisik maupun psikologis yang muncul akibat burnout menghabiskan 125-190 juta dollar AS setiap tahunnya. Belum lagi ditambah dengan biaya lain seperti angka turnover, kehilangan talenta terbaik hingga rendahnya produktivitas.
Dengan jam kerja yang lebih fleksibel, kemungkinan karyawan untuk menyeimbangkan perannya sebagai pekerja dan peran lain meningkat. Akibatnya, produktivitas dan kesehatan mental bisa lebih terjaga.

Produktivitas Meningkat
Studi menyebutkan 77 persen karyawan merasa lebih produktif bekerja dari rumah. Hal ini didukung oleh beberapa faktor seperti minimnya stres dalam perjalanan pulang-pergi ke tempat kerja, berkurangnya distraksi selama bekerja, dan karyawan dapat memilih jam kerja paling produktifnya sendiri. Akibatnya, dengan bekerja dari rumah, ada lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan bahkan dengan hasil yang lebih baik.

Dapat Memanfaatkan Talent Pool yang Lebih Luas
Ketika perusahaan menerapkan masuk kerja reguler maka talent pool yang dapat diakses terbatas pada lokasi perusahaan. Hal ini karena tidak semua kandidat bersedia untuk melakukan relokasi.
Sementara itu, dengan menerapkan pengaturan kerja hybrid maka ada kesempatan mengakses kandidat dari luar domisili untuk posisi-posisi tertentu. Hal ini tentu membuka peluang akses ke kandidat yang lebih kompeten.
Meningkatkan Kepercayaan Antara Pekerja dan Pemberi Kerja
Kepercayaan menjadi salah satu faktor penting dalam hubungan kerja. Dalam pengaturan kerja jarak jauh, kepercayaan ini dibangun bersama, baik oleh pekerja maupun pemberi kerja.
Dari sisi pekerja, mereka cenderung ingin membuktikan bahwa bisa bekerja jarak jauh dengan sama atau bahkan lebih produktif dibanding ke kantor. Dari sisi pemberi kerja, juga membangun kepercayaan dengan memberikan otonomi yang dibutuhkan oleh pekerjanya.

Lebih Mudah Mengelola Performa Karyawan
Bagaimana mungkin pertemuan virtual justru membuat penilaian performa karyawan lebih mudah? Jawabannya simpel. Ketika karyawan diberi kepercayaan dan otonomi untuk bekerja dari rumah, maka perusahaan pun akan menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk memastikan produktivitas mereka.
Dengan teknologi yang memudahkan kolaborasi seperti Jira, Google Drive, Microsoft Team dan lain-lain, justru manajer akan lebih mudah melihat bagaimana karyawan memanfaatkan waktunya. Hal ini yang kemudian turut memudahkan pengelolaan performa karyawan.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top