Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mengenal Balaclava, Topeng Militer yang Kini Digandrungi Anak Muda Dunia

Foto : Via Instagram (@alexandria.masse)

Balaclava rajut.

A   A   A   Pengaturan Font

Balaclava, sebuah penutup kepala yang juga dikenal sebagai topeng ski telah berkambang menjadi item fashion yang populer di kalangan anak muda.

Jika sebelumnya hanya penduduk di wilayah yang dingin seperti Eropa Timur, balaclava kini tengah menjadi tren yang digandrungi anak muda, khususnya mereka yang tinggal di New York Amerika Serikat.

Balaclava adalah jenis topi yang menutupi seluruh kepala dan leher, tapi terbuka di bagian wajah. Terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti wol, fleece, yang dapat membuat penggunanya tetap hangat, balaclava semula diciptakan sebagai pelindung dari suhu dingin dan angin di wilayah yang dingin, terutama bagi tentara yang bertugas di medan perang.

Sejarah Balaclava

Secara historis, balaclava memang ditujukan untuk para tentara yang harus bertugas pada musim dingin. Nama balaclava sendiri diambil dari nama tempat di Semenanjung Krimea, Ukraina, yaitu kota pelabuhan Balaclava. Lokasi itu bukan lain adalah salah satu medan pertempuran selama Perang Krimea.

Pada abad ke-19, balaclava digunakan sebagai pelindung kepala dan leher oleh tentara Inggris yang bertugas di daerah tersebut. Semua itu bermula ketika pasukan Inggris mengalami kesulitan dalam menghadapi cuaca yang sangat dingin, terutama selama musim dingin Krimea yang sangat ekstrim.

Melansir CNN International, tentara Inggris tak dilengkapi dengan pakaian perang yang baik. Kabar itu lantas membuat wanita Inggris mulai merajut topi wajah penuh dan mengirimnya ke barak untuk melindungi diri dari suhu dingin dan angin yang bertiup kencang.

Setelah Perang Krimea usai, balaclava menjadi populer di kalangan tentara Eropa dan Amerika Utara. Selama Perang Dunia I dan II, balaclava juga digunakan oleh tentara di medan perang, terutama pada saat cuaca yang sangat dingin.

Tak butuh waktu lama, balaclava mulai digunakan oleh orang-orang yang berpartisipasi dalam olahraga musim dingin, seperti ski, snowboarding, dan hiking di daerah yang dingin pada tahun 1950-an.

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, balaclava menjadi sangat populer di kalangan para pecinta motor. Balaclava digunakan sebagai alat perlindungan diri oleh para pengendara motor untuk melindungi diri dari angin dan debu yang bertiup kencang saat berkendara.

Balaclava sebagai fashion item

Kini, balaclava menjelma sebagai aksesoris fashion yang trendy, terutama di kalangan anak muda yang ingin tampil modis.

Menurut Rachel Tashjian, kritikus mode GQ, seperti dikutip Vogue, menjelaskan tren balaclava kemungkinan besar dimulai sekitar waktu ini pada tahun 2018 berkat label streetwear mewah Vetements, yang didirikan bersama oleh desainer Georgia Demna Gvasalia. Pasalnya, Demna mendandani Kim Kardashian dengan bodysuit hitam dan masker yang menutupi seluruh wajah Kim untuk Met Gala.

Pada saat itu, Vetements merilis koleksi yang dilengkapi dengan balaclava militan dan syal sutra berbunga-bunga yang melilit topi baseball.

Tidak lama kemudian, selama gelombang pertama varian Omicron pada Desember 2021, balaclava berfungsi sebagai masker wajah multi guna. Model sekaligus desainer, Ella Emhoff telah mengubah hasrat merajutnya menjadi bisnis yang berkembang dengan memproduksi balaclava buatan tangan. Segera sejumlah merek pakaian rajut independen, seperti Mask On NYC turut memeriahkan pasar dengan menjual produk serupa.

Instagram.

Sejak saat itu, balaclava menjadi andalan di runways dan masuk di koleksi Marni, Loewe, Y-Project, Kenzo, Simone Rocha, dan banyak lagi. Brand ternama Louis Vuitton turut meramaikan tren dengan menampilkan pilihan balaclava kulit dan lateks yang dipasangkan dengan jas dan mantel yang menawan.

Kini, balaclava juga sering digunakan oleh orang-orang yang ingin merahasiakan identitas mereka. Balaclava membuat semua perhatian orang tertuju pada pakaian, bukan orangnya.

Melansir CNN International, pada 2021 di TikTok, ada 102,6 juta video yang dilampirkan dengan tagar "#balacvava", sementara 248.000 orang lainnya di Instagram telah memposting tentang aksesori unik tersebut.

Minat juga meningkat di Google, dengan pertanyaan "cara merajut balaclava" tumbuh lebih dari lima ribu persen dalam 12 bulan terakhir.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top