Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengejutkan! Begini Awal Mula Masa Kejayaan Boeing Hingga Tragedi 737 Max Dalam Dokumenter Netflix, Downfall: The Case Against Boeing 2022

Foto : Google

Ilustrasi Pesawat Boeing 737 Max

A   A   A   Pengaturan Font

Boeing sangat mengutamakan keselamatan dan kualitasnya. Jika tidak aman, maka tidak layak terbang. Sampai pada tahun 1997, secara resmi dengan modal 13,3 miliar dollar, perusahaan Boeing merger, atau menggabungkan perusahaan dengan McDonnell Douglas yang dimana dalam hal produksi merupakan rivalnya.

Dalam hal itu, Harry Stonecipher, mantan CEO McDonnell Douglas menjabat sebagai CEO Boeing dan mengubah segala tatanan perusahaan. Dirinya memiliki ambisi menuju perusahaan berorientasi keuangan, dengan mencari untung sebanyak-banyaknya dan menekan biaya produksi dengan mengabaikan segi kualitas dan keamanan.

Kebijakan Boeing tidak sejalan dengan visi sebelumnya, sampai pada akhirnya hal tak terduga terjadi. Sebanyak 5000 pekerja di PHK untuk mengurangi biaya produksi.

Seiring berjalannya waktu, muncul kompetitor baru dari Eropa bernama Airbus dan mengalahkan jumlah pesanan pesawat. Boeing mendapat pesanan sebanyak 368, sedangkan Airbus 427, ini terjadi di 2003.

Demi mengalahkan kompetitornya, Boeing mencoba menjual sebanyak-banyaknya, dengan mengorbankan keamanan yang sudah menjadi tradisi. Dalam film Downfall ini, terlihat dokumentasi beberapa tembaga yang ada di kabel mencuat keluar, hal ini bisa menyebabkan hubungan arus pendek listrik dan memicu malfungsi sistem elektronik di dalam pesawat.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizka Haerunnisa

Komentar

Komentar
()

Top