Mengandung Pestisida, Mie Sedaap Kembali Ditarik dari Peredaran di Singapura

SINGAPURA - Badan Pengawasan Makanan Singapura (SFA) pada Selasa (11/10) memperluas penarikan mi instan asal Indonesia Mie Sedaap untuk ketiga kalinya dalam satu minggu termasuk dua produk lagi setelah terdeteksi mengandung pestisida dalam bubuk cabainya.

"Melalui aturan pengujian kami, SFA telah mengidentifikasi bubuk cabai terkontaminasi dengan ethylene oxide," kata badan ini dalam rilis media terkini, seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (11/10).

SFA telah memerintahkan Indostop Singapure untuk menarik mi gelas Mie Sedaap varian Kari Spesial dan Korean Spicy Chicken, kata SFA. Penarikan sedang berlangsung.

Penarikan ini berdampak pada mi gelas Mie Sedaap Kari Spesial dengan tanggal kedaluwarsa 27 Maret 2023 dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken dengan tanggal kedaluwarsa 24 April 2023.

Total ditarik 6 varian produk mi instan dengan merek Mie Sedaap telah ditarik dari peredaran di Singapura setelah empat produk lainnya ditarik pada 6 Oktober dan 8 Oktober.

Pabrik pembuat Mie Sedaap, PT Wing Surya, bekerja sama dengan importir untuk menarik mi instan Mie Sedaap dengan bubuk cabai dari peredaran dan juga akan memformulasikan ulang produk mereka untuk memperbaiki penyebab kontaminasi ethylene oxide, kata SFA.

Pada 6 Oktober lalu, SFA mendeteksi adanya bahan kimia ethylene oxide pada produk mi instan Mie Sedaap varian Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken. SFA kemudian mengarahkan Sheng Sheng F&B Industries Pte Ltd untuk menarik dua produk ini dari peredaran.

Kemudian, pada 8 Oktober, SFA juga menarik dua produk mi instant Mie Sedaap Rasa Soto dan Rasa Kari. Badan ini telah mengarahkan Arklife Distributors Pte Ltd untuk melakukan penarikan.

SFA juga mengatakan semua produk terkait Mie Sedaap akan "ditahan dan diuji" begitu tiba di Singapura sampai masalah ini diperbaiki.

Artinya, hanya kiriman-kiriman yang melewati uji laboratorium yang akan diizinkan bebas untuk dijual, kata SFA.

Konsumen yang telah membeli produk ini disarankan untuk tidak mengkonsumsinya.

Mereka yang telah mengkonsumsi produk ini dan mengalami masalah kesehatan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, kata badan ini.

Konsumen dapat menghubungi tempat pembelian untuk menanyakan hal ini.