Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan, Tiongkok Sebut Siap Bekerja Sama dengan AS untuk Eksplorasi Ruang Angkasa

Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan Beijing siap bekerja sama dengan pihak manapun, termasuk Amerika Serikat (AS) dalam eksplorasi ruang angkasa dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.

"Tiongkok berkomitmen untuk melakukan eksplorasi damai dan penggunaan luar angkasa. Kami siap melakukan kerja sama dengan semua negara dalam pertukaran data ruang angkasa dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok pada Jumat.

Sebelumnya Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Tiongkok Nicholas Burns mengatakan Beijing tidak berminat untuk bekerja sama dengan AS dalam eksplorasi bulan. KomentarBurns itu disebabkan karena Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) menolak memberikan NASA akses ke tanah dari bulan yang dibawa kembali oleh misi luar angkasa Chang'e 5 Tiongkok pada 2020.

Misi Tiongkok adalah mengumpulkan dan membawa pulang 1,731 gram tanah bulan. Juru Bicara CNSA kemudian mengatakan Tiongkok akan berbagi sampel tanah dengan lembaga ilmiah internasional yang berminat.

"Kami selalu terbuka untuk melakukan pertukaran data ruang angkasa dan kerja sama dengan AS. Kedua negara telah membentuk mekanisme kelompok kerja kerja sama serta Dialog Antariksa Sipil Tiongkok-AS," ungkap Wang Wenbin.

Namun AS, menurut Wang Wenbin, memandang kerja sama luar angkasa dengan Tiongkok dari perspektif Perang Dingin.

Hal itu disebabkan karena AS menerapkan sejumlah peraturan seperti "Wolf Amandment", Undang-Undang Inovasi dan Persaingan AS pada 2021, dan Undang-Undang COMPETES pada 2022 diadopsi untuk membatasi dan mencegah kerja sama luar angkasa dengan Tiongkok.

"AS bahkan menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok terkait bidang tersebut, inilah alasan sebenarnya yang menghambat kerja sama kedua belah pihak," kata Wang Wenbin.

Di bidang eksplorasi bulan dan luar angkasa, Wang Wenbin mengatakan Tiongkok telah secara aktif ikut dalam kerja sama internasional.

"CNSA baru-baru ini menerbitkan Panduan Distribusi Sampel Penelitian Bulan CE-5 dan Pengumuman Peluang Kerjasama Internasional untuk Misi Chang'e 8. Kami menyambut para ilmuwan dan peneliti dari AS dan negara-negara lain untuk mengajukan permohonan sesuai dengan prosedur," tambah Wang Wenbin.

Wang Wenbin menyebut jika AS benar-benar ingin bekerja sama dengan Tiongkok di bidang antariksa, Washington perlu mencabut dan menghapus undang-undang tersebut.

"Selain itu juga berhenti memberikan komentar yang tidak bertanggung jawab, dan mengambil langkah-langkah praktis untuk menghilangkan hambatan dalam bekerja sama," ungkap Wang Wenbin.

"Wolf Amandment" yang diterapkan mulai 2011 menurut CSNA, melarang penelitian yang didanai NASA dalam kerangka kerja sama bilateral langsung dengan Pemerintah Tiongkok dan organisasi yang berafiliasi dengan Tiongkok kecuali disetujui oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dan Kongres.

Undang-undang tersebut berasal dari laporan pada 1999 yang menyatakan bahwa informasi teknis dari produsen satelit komersial AS ke Tiongkok yang melibatkan peluncuran satelit mungkin telah digunakan untuk meningkatkan teknologi rudal balistik antarbenua Tiongkok sehingga Presiden Barack Obama saat itu mulai menerapkan pembatasan lebih ketat untuk pertukaran teknologi dengan Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top