Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan Ternyata Ini yang Diharapkan Turki ke Swedia dan Finlandia, Jika Keduaya Mau Masuk NATO

Foto : Antara/Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidena

Arsip - Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota Partai AK (AKP) yang berkuasa dalam pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 18 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - Turki melihat adanya sikap positif terhadap pencabutan embargo ekspor senjata dalam pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia---dua negara yang mendaftar untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Kami melihat sikap positif terhadap pencabutan embargo produk industri pertahanan selama pertemuan ini, ini perkembangan yang menggembirakan," kata Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Turki Tayyip Erdoganpada Rabu (25/5).

Swedia dan Finlandia telah melarang ekspor senjata ke Turki setelah serangan Suriah terhadap milisi YPG Kurdi Suriah. Ankara menganggap kelompok itu identik dengan PKK.

Dalam konferensi pers setelah pembicaraan tersebut, Kalin juga menyatakan kekhawatiran Turki tentang terorisme. Turki menyampaikan harapan tentang langkah-langkah konkret untuk mengatasi terorisme kepada Swedia dan Finlandia.

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Rabu, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sikap Turki yang menyatakan menolak bergabungnya Swedia dan Finlandia mengejutkan anggota NATO lainnya.

Pasalnya, Turki menuding kedua negara tersebut menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pengikut Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara mengatur upaya kudeta 2016.

Seluruh 30 negara anggota NATO harus memberikan persetujuan mereka sebelum anggota baru dapat diterima, dan dengan demikian mendapat manfaat dari jaminan keamanan kolektif.

Pada 2019, Ankara menerima sedikit dukungan internasional atas rencananya untuk membangun zona aman di Suriah utara, termasuk menempatkan 1 juta warga Suriah di bagian timur laut Suriah yang direbut Turki dan sekutu pemberontak Suriah dari YPG.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top