Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 10 Jul 2022, 12:31 WIB

Mengagetkan Kebijakan Baru Ini, AS Kirim Lebih Banyak Senjata Canggih yang Miliki Akurasi Tinggi ke Ukraina

Ilustrasi - Sebuah kapal tanker minyak melewati Bosphorus ke Laut Hitam di Istanbul, Turki, 20 Juli 2012.

Foto: ANTARA/Reuters/Osman Orsal

Virginia - Amerika Serikat mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina yang bertujuan membantu pasukan Ukraina menarget, mengganggu, dan menghancurkan kemampuan Rusia untuk berperang di wilayah Donbas dan sekitarnya.

Seperti dikutip dari VoA, para pejabat AS pada hari Jumat (8/7) meluncurkan paket baru senilai $400 juta untuk Ukraina, termasuk empat lagi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan 1.000 amunisi artileri "berkemampuan presisi tinggi" 155 milimeter, jenis yang belum pernah diberikan ke Kyiv sampai sekarang.

"Sistem senjata ini akurat," kata seorang pejabat senior pertahanan AS, kepada para wartawan tentang kondisi itu dengan anonimitas sesuai aturan dasar yang ditetapkan oleh Pentagon.

"Kami berharap senjata itu akan digunakan oleh Ukraina dengan efek yang luar biasa mengingat kesuksesannya sejauh ini."

AS memiliki harapan tinggi akan keberhasilan itu, khususnya, untuk peluru artileri berpresisi tinggi.

"Ini menawarkan penargetan tepat bagi Ukraina, kemampuan tepat untuk target tertentu. Ini akan menghemat amunisi. Ini akan lebih efektif karena presisi," kata pejabat itu. "Jadi, ini adalah evolusi lebih lanjut dan dukungan kami untuk Ukraina dalam pertempuran di Donbas ini."

Sebelumnya diberitakan, sebuah rudal Rusia menghantam kapal tanker yang hanyut di Laut Hitam selama lebih dari empat bulan dan membawa minyak diesel, kantor berita Interfax-Ukraina melaporkan pada Kamis, mengutip militer Ukraina yang menyebut kapal itu sebagai "bom ekologi".

Kapal tanker MillenialSpirit berbendera Moldova itu, telah dihantam dua kali sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pertama kali dihantam dengan rudal yang ditembakkan dari kapal perang beberapa hari setelah invasi.

Otoritas Moldova mengatakan pada saat itu bahwa kapal itu memiliki awak Rusia dan dua orang terluka parah.

Komando militer wilayah selatan Ukraina mengatakan ketika kapal itu dihantam pada Februari, kapal itu memiliki lebih dari 500 ton minyak diesel di dalamnya dan sejak itu kapal itu hanyut tanpa awak.

"Mungkin sisa muatan sedang terbakar," kata militer dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Interfax-Ukraina yang mengatakan kapal tanker itu telah dihantam untuk kedua kalinya.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.