Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mengagetkan, Dolar AS Melemah Setelah Ada Komentar Ini

Foto : ANTARA/Reno Esnir

Ilustrasi - Petugas perbankan menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

Dolar melemah setelah komentar "hawkish" ketua ECB dan data ekonomi AS.

New York - Mengagetkan, dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena komentar hawkish Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut di Eropa.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,20 persen menjadi 102,4918 pada akhir perdagangan.

Inflasi di kawasan euro terlalu tinggi dan diperkirakan akan bertahan terlalu lama, kata Lagarde pada pertemuan bank-bank sentral di Portugal pada Selasa (27/6/2023).

Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen AS meningkat pada Juni dengan ekspektasi inflasi konsumen mencapai level terendah sejak Desember 2020.

Dolar sedikit menurun setelah laporan tentang kepercayaan konsumen dari Conference Board menunjukkan indeksnya naik menjadi 109,7 pada Juni, tertinggi sejak Januari 2022, dari 102,5 pada bulan sebelumnya. Itu pembacaan tertinggi sejak Januari 2022 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.

Angka kepercayaan konsumen di bawah 80 sering menandakan resesi di tahun mendatang. Ekspektasi inflasi 12 bulan konsumen turun menjadi 6,0 persen pada Juni, pembacaan terendah sejak Desember 2020, dari 6,1 persen pada Mei.

Data tambahan tentang penjualan rumah baru keluarga tunggal pada Mei dan harga rumah pada April juga mengindikasikan pasar perumahan telah mampu menghadapi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS.

Laporan Badan Keuangan Perumahan Federal AS menunjukkan harga rumah bulanan naik 0,7 persen pada April setelah naik 0,5 persen pada Maret. Harga naik 3,1 persen dalam 12 bulan hingga April setelah naik 3,7 persen pada Maret.

"Kekuatan dalam perumahan menunjukkan risiko untuk target Fed mengembalikan inflasi 2,0 persen dalam jangka menengah," kata Veronica Clark, seorang ekonom di Citigroup di New York. "Kekuatan perumahan selama musim panas juga mendukung kasus dasar kami tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut lebih cepat."

Morgan Stanley mengatakan pada Selasa (27/6/2023) bahwa sekarang memperkirakan Fed untuk menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin pada Juli, dari perkiraan jeda sebelumnya, meningkatkan perkiraan suku bunga terminal menjadi 5,375 persen.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0960 dolar AS dari 1,0915 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2751 dolar AS dari 1,2721 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 144,0130 yen Jepang, lebih tinggi dari 143,4470 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8931 franc Swiss dari 0,8949 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3182 dolar Kanada dari 1,3145 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,7178 krona Swedia dari 10,7211 krona Swedia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top