Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pekan Gawai Dayak 2019

Meneguhkan Adat Dayak sebagai Budaya Nasional

Foto : dok. Pekan Gawai Dayak 2019
A   A   A   Pengaturan Font

Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Hulu menghadiri Pekan Gawai Dayak ke-34 Provinsi Kalimantan Barat yang dipusatkan di Rumah Radak'ng Pontianak bersama dengan DAD kabupaten lainnya.

Sekretaris Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, mengatakan kehadiran DAD Kapuas Hulu merupakan wujud dukungan riil terhadap pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat. "Pembukaan gawai itu sukses dan aman," ungkapnya di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin (20/5).

Gawai Dayak merupakan perayaan dan festival budaya yang diadakan setiap tahun oleh suku Dayak, asli Kalimantan.

Menurut Petrus, pelaksanaan PGD dari tahun ke tahun semakin meningkat kualitas kegiatannya, itu semua berkat koordinasi DAD provinsi, daerah bahkan nasional mau pun dengan suku asli di negara tetangga, Serawak.

Disampaikannya, dari sisi stan pameran tertata dengan baik, sehingga sebagai tamu undangan, pengunjung merasa nyaman.

"Semua stan terakomodir oleh panitia, dan tertata dengan baik jadi memang saya rasakan tahun ini PGD itu lebih sukses," ucap Petrus.

Dikatakan Petrus, pelaksanaan PGD Provinsi Kalimantan Barat dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan PGD tingkat kabupaten.

Untuk Gawai Dayak tingkat kabupaten di Kapuas Hulu, kata dia akan dilaksanakan setelah selesai pekerjaan pembangunannya.

"Memang salah satu tujuan rumah adat Dayak kabupaten sebagai wadah untuk pelaksanaan berbagai event budaya seperti PGD," kata Petrus. pur/R-1

Kirim Kontingen 390 Orang

Negara Bagian Sarawak, Malaysia mengirimkan kontingen beranggotakan 390 orang dari masyarakat adat Dayak setempat untuk mengikuti kegiatan PGD ke-34 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

"PGD di Pontianak juga diikuti sejumlah kontingen daerah di Indonesia, kegiatan PGD ke-34 ini juga dihadiri oleh perwakilan masyarakat dayak dari Serawak dan sejumlah pewakilan dari Brunei Darussalam," ungkap Sukundus, Ketua PGD ke-34 tahun 2019, di Pontianak, Senin.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 2.000 orang yang menggunakan berbagai jenis pakaian adat Dayak. Kegiatan ini dilaksanakan dari 20 sampai 26 Mei bertempat di rumah Radak'ng, Pontianak.

Pada pembukaan kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintahan, tamu undangan hingga Finalis Budara atau Bujang dan Dara Gawai ikut memeriahkan acara pembukaan ini.

Terlihat dari gerbang masuk hingga ke tenda tamu undangan, para finalis Budara ini berbaris rapi menyambut tamu yang datang. Masing-masing dari mereka menggunakan pakaian adat Dayak yang didominasi warna merah cokelat dan hitam, terlihat senyum manis yang mereka berikan kepada setiap tamu yang hadir.

Di tempat yang sama, Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalimantan Barat, Yoseph Ondilo Oendoen mengatakan, kegiatan ini adalah bukti konkrit dari kerja Sekberkesda dalam menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Dayak sebagai salah satu budaya nasional.

"Penghargaan Pemda Kalbar tentang gawai Dayak yang dijadikan sebagai kalender wisata dan penghargaan pemerintah pusat terkait budaya Dayak yang diakui secara nasional menjadi suatu bentuk legalitas atas keberadaan suku bangsa Dayak di negeri ini," katanya.

Untuk itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi perekat antar suku, khususnya suku Dayak dari berbagai daerah, bahkan dari negara lain.

"Melalui kegiatan gawai Dayak ini, menjadi kesempatan bagi kita untuk terus bersilahturahim dan membahas berbagai hal penting untuk kelestarian budaya dan adat Dayak di Kalimantan Barat," katanya. pur/R-1

Turunkan 1.034 Personel

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dan Kepolisian Resor Kota Pontianak menurunkan sebanyak 1.034 personel untuk mengamankan pelaksanaan PGD ke-34 yang dipusatkan di Rumah Radak'ng di Pontianak.

"Sebanyak 1.034 personel polisi tersebut, terdiri dari 714 personel dari Polresta Pontianak dan BKO dari Polda Kalbar sebanyak 320 personel," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, fokus pengamanan tersebut, yakni di kawasan Rumah Radak'ng dan rute dari pawai PGD 2019, yang intinya menjaga kelancaran lalu lintas sepanjang rute karnaval budaya tersebut.

"Pola pengamanannya bersifat terbuka, yakni personel polisi menggunakan baju seragam yang juga dibantu oleh instansi terkait lainnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Kalbar mengimbau, kepada masyarakat agar mengikuti PGD dengan tertib, laksanakan perlombaan dengan sportif.

"Dan masyarat lain pun bisa ikut berpatisipasi dalam memeriahkan acara PGD yang merupakan budaya bangsa yang harus ditumbuhkembangkan di bumi Katulistiwa ini," ujar Donny.

Adapun sejumlah agenda dalam kegiatan PGD 2019, diantaranya, Senin dijadwalkan pembukaan PGD yang dipusatkan di Rumah Radak'ng, kemudian dilanjutkan siangnya karnaval budaya, lomba sastra lisan, hiburan.

Kemudian ada gerai pameran, lomba menyumpit, audisi lomba sape, lomba menganyam manik, lomba menangkap babi, lomba pangkak gasing, lomba menumbuk padi, lomba atau pemilihan Bujang dan Dara Gawai Dayak, lomba tato, dan hari terakhir Minggu (26/5) acara penutupan. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top