Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menegangkan! Bukan Perang, Sekutu Putin Sebut Ukraina Terancam Terpecah Belah Akibat Konflik Internal

Foto : AFP

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menuduh ada ketegangan antara angkatan bersenjata negara Ukraina dengan otoritas pemerintahan sipil.

Berbicara selama kelas virtual untuk semua sekolah dan mahasiswa Belarusia, Lukashenko pada hari Kamis (1/9) mengatakan bahwa "Ukraina sedang terpecah" dan "konflik sedang terjadi antara presiden dan militer."

Mengutip Russia Today, Lukashenko menilai militer Ukraina yang memiliki pengalaman langsung tentang apa yang sebenarnya terjadi di garis depan, telah melihat tidak ada harapan bagi Kyiv dalam perseteruannya dengan Rusia.

Sementara itu, dia memperingatkan bahwa konflik di negara tetangga itu bisa berubah menjadi "konfrontasi paling mengerikan" yang melibatkan penggunaan senjata pemusnah massal.

Di sisi lain, Lukashenko menyatakan Rusia tidak menderita kekalahan di sana, menambahkan bahwa Minsk berdiri teguh dengan sekutunya, Moskow.

Lebih lanjut, Lukashenko berpendapat bahwa operasi militer Moskow bersifat pre-emptive, membantu mencegah serangan rudal Ukraina yang akan segera terjadi di wilayah selatan Belarus, termasuk terhadap pasukan Rusia yang belum ditarik dari negara itu setelah latihan militer.

Ia bahkan mengatakan militer Rusia lebih dulu menghancurkan unit rudal Ukraina setengah jam sebelum Presiden Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer pada akhir Februari lalu.

Lukashenko menyarankan bahwa Barat dan AS khususnya berada di belakang persiapan untuk serangan yang direncanakan terhadap Belarus, menuduh mereka masih akan melakukan segalanya untuk membuat Rusia bertekuk lutut.

"Dan Rusia tidak bisa berlutut," pungkasnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top