Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Liu Qitao, Chairman China Communications Construction Company

Menciptakan Lapangan Kerja

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Liu Qitao membawa China Communications Construction Company menjadi perusahaan global yang mengacu pada perjanjian BRICS.

Bagi banyak negara, keberadaan China Communications Construction Company (CCCC) sudah tak asing lagi. Sebab, badan usaha milik negara (BUMN) Tiongkok ini memang spesialis jasa konstruksi di banyak negara. Itulah sebab, banyak proyek yang ditangani CCCC, termasuk salah satunya pembangunan megapelabuhan terpadu bernilai 15 miliar dollar AS di Srilanka.

Sekalipun belum keluar data terbaru tentang kinerja CCCC, namun perusahaan ini pada 2014 berhasil mendapatkan kontrak sebesar 52,8 miliar dollar AS dengan total keuntungan dua miliar dollar AS.

Pada tahun yang sama, CCCC berhasil menduduki peringkat ke-306 dalam daftar Global 2000, sebuah daftar perusahaan terbesar di dunia versi majalah Forbes. Perusahaan tersebut diidentifikasi memiliki nilai pasar sebesar 11,2 miliar dollar AS, dengan total aset sebesar 85,6 miliar dollar AS.

Kini, CCCC dipimpin oleh Liu Qitao yang menjabat sebagai chairman sejak 1 Desember 2010. Liu memiliki pengalaman manajerial dan operasional yang luas. Dia pernah bekerja di Sinohydro Bureau dari September 1982 hingga Juli 1998, dan menjabat sebagai wakil kepala BUMN perusahaan kontraktor pembangkit listrik tenaga air itu sejak Mei 1995.

Selanjutnya, Liu memegang posisi sebagai Asisten Manajer Umum, dan Wakil Manajer Umum pada China National Water Resources and Hydropower Engineering Corporation. Perjalanan kariernya terus menanjak, pada 1997, dia diangkar sebagai general manager yang berwenang mengelola operasional perusahaan di luar negeri. Selanjutnya pada 2003, dia menjabat sebagai wakil manajer umum Sinohydro Corporation hingga November 2009.

Liu juga pernah menjadi ketua dewan di Sinohydro International Engineering Co Ltd dari November 2004 hingga Desember 2006. Lalu, general manager dan direktur Sinohydro Group Ltd dari November 2009 hingga November 2010.

Selanjutnya, menduduki posisi direktur eksekutif China Communications Construction Group Ltd dan China Communications Construction Company Limited sejak 24 Januari 2011. Setelah itu, pada 26 April 2013, dia menjadi ketua dewan eksekutif di China Communications Construction Company Limited.

Liu memegang gelar sarjana konservasi air dan pembangkit listrik tenaga air dari Dalian Institute of Technology (sekarang dikenal sebagai Universitas Teknologi Dalian). Dia adalah seorang profesor insinyur senior yang setara dan berhak atas tunjangan khusus pemerintah untuk para ahli dari Dewan Negara Tiongkok.

Membangun Sri Lanka

Dalam wawancara yang dimuat oleh Oxfordbusinessgroup. com, beberapa waktu lalu, Qitao Liu menyebut proyek pembangunan pelabuhan di Sri Lanka bertujuan agar fasilitas Port City Colombo dapat menarik investasi asing dalam jumlah yang besar. Proyek Port City yang didesain sebagai kota berkelanjutan dengan konsep Smart City juga diharapkan akan menjadi penggerak sektor riil karena menyerap banyak tenaga kerja.

"Port City Colombo berusaha untuk menarik perusahaan multinasional dan perusahaan internasional untuk mendirikan kantor pusat, dan kantor regional di daerah tersebut," katanya.

Liu menjelaskan, pengembangan Port City Colombo diharapkan akan menghasilkan 83 ribu pekerjaan baru. Selama fase reklamasi lahan, masyarakat Sri Lanka mencapai hampir 80 persen dari seluruh tenaga kerja yang terlibat. Hal ini memberi transfer pengetahuan dan pengenalan teknologi baru di antara tenaga kerja lokal. "Kami percaya akan dapat lebih meningkatkan kehidupan kota serta meningkatkan gaya hidup penghuninya. Pada gilirannya, ini harus menarik talenta-talenta global dan individu-individu bernilai tinggi dari daerah," tuturnya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Daily, Liu Qitao mengatakan dalam rangka ekspansi global, CCCC mengutamakan kemitraan dengan BRICS. Ekspansi CCCC di pasar BRICS dapat ditelusuri kembali ke tahun 1980-an, ketika mendirikan unit pertamanya di Brasil.

"Kemudian bercabang ke India, Russia, dan Afrika Selatan. Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan memiliki potensi pasar berskala besar," ujarnya.

Menurutnya, strategi ekspansi CCCC yang menargetkan negara-negara BRICS sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan penjualan luar negeri hingga sekitar 50 persen pada tahun 2035. "Kami akan menggunakan berbagai model investasi termasuk kemitraan publik-swasta, BOT (membangun-mengoperasikan- transfer), partisipasi ekuitas, merger, dan akuisisi," pungkasnya. selocahyo/AR-2

BIODATA

Nama: Liu Qitao

Pendidikan :

• Sarjana Konservasi Air dan Pembangkit Listrik Tenaga Air, Dalian Institute of Technology

Karier :

• Kepala Deputi Sinohydro Bureau 13
• Asisten Manajer Umum China National Water Resources dan Hydropower Engineering Corporation
• Wakil Manajer Umum China National Water Resources dan Hydropower Engineering Corporation
• Wakil Manajer Umum Sinohydro Corporation
• Ketua Dewan Sinohydro International Engineering Co., Ltd
• General Manager dan Direktur Sinohydro Group Ltd.
• Ketua Eksekutif Dewan China Communications Construction Company Limited
• Direktur Eksekutif China Communications Construction Group Ltd. dan China Communications Construction Company Limited
• Chairman China Communications Construction Company

Penghargaan :

• Top Ten Young and Middle-Aged Leaders of Technical Expertise of China National Water Resources and Hydropower Engineering Corporation

Komentar

Komentar
()

Top