Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mencicipi Hidangan Lebaran di Sejumlah Negara

Foto : istimewa

Kahk (Mesir)

A   A   A   Pengaturan Font

Idul Fitri merupakan Hari Raya setelah selesainya berpuasa Ramadan selama sebulan penuh. Jadi tidak heran, jika saat Idul Fitri salah satu acaranya adalah makan-makan bersama.

Dalam beberapa budaya, makanan yang dimakan selama Idul Fitri biasanya lebih banyak dan lebih istimewa dibandingkan makanan di hari-hari selama Ramadan. Contohnya di Indonesia, ketupat dan opor ayam merupakan masakan yang paling sering disiapkan saat menyambut Lebaran. Berikut beberapa makanan khas Lebaran dari beberapa negara di dunia.

  1. Kahk (Mesir)

Pada saat Idul Fitri yang berlangsung selama tiga hari di Mesir, Kahk adalah salah satu hidangan wajib yang harus disajikan. Kahk adalah sejenis biskuit ringan dengan sedikit aroma rempah yang memiliki isian dan dibalut gula. Kahk dipercaya sudah ada sejak abad ke-10, ketika dapur kerajaan membuat biskuit khusus dan mengisinya dengan koin emas dan dibagikan pada rakyat miskin. Meskipun saat ini isian Kahk sudah beralih mulai dari cokelat, kacang, atau madu. Yang menjadi favorit adalah kahk dengan isian Agameya, yaitu perpaduan dari ghee, madu, sesame dan walnut. Kahk juga dapat dibiarkan tidak memiliki isian, hal ini akan membuat kejutan bagi orang yang memakannya, khususnya anak-anak yang cenderung menyukai segala sesuatu yang manis.

  1. Seviyan (India)

Seviyan adalah sejenis mie yang dibuat dari tepung beras yang mirip bihun yang ada di Indonesia. Seviyan di India identik dengan perayaan Idul Fitri yang biasanya dikaitkan dengan segala sesuatu yang berbau manis. Ada dua jenis seviyan yang dapat disiapkan, yaitu Sheer Khurma dan Kimami Seviyan. Sheer Khurma seperti puding susu, di mana nama Sheer sendiri berarti susu. Seviyan dimasak dengan susu dan kemudian ditambahkan dengan kurma dan buah kering lainnya. Sementara Kimami Seviyan lebih kering, dengan menyajikan seviyan yang dipenuhi dengan ghee dan buah kering seperti kismis, kacang, biji teratai, dan kardamom untuk menambah aroma.

  1. Baklava (Turki)

Negara Turki juga tidak ingin ketinggalan menyiapkan sajian makanan manis saat Hari Raya. Baklava umumnya yang paling sering disajikan dalam perayaan besar umat Islam itu. Baklava, adalah salah satunya. Makanan penutup dari adonan pastry berlapis filo yang memiliki isian potongan kacang dan biasanya disajikan bersamaan dengan sirup atau madu untuk menambah rasa manisnya. Baklava pertama kali hadir sejak zaman Ottoman Turki. Biasanya Baklava disiapkan dalam wajan yang besar dengan banyak lapisan adonan filo. Walnut, pistachio, almond dan hazelnut adalah jenis kacang yang paling sering digunakan pada Baklava. Meskipun makanan manis ini dapat ditemukan di mana saja dan kapan saja, namun umumnya Baklava selalu dihadirkan dalam perayaan spesial di Turki.

  1. Lemang (Malaysia)

Lemang adalah makanan tradisional orang-orang di Asia Tenggara yang terbuat dari nasi ketan, santan, dan garam yang dimasak dalam batang bambu yang dibakar dengan api kecil. Untuk memasak lemang biasanya membutuhkan waktu hingga lima jam. Memakan lemang menjadi penanda berakhirnya Ramadan. Lemang dapat dinikmati dalam dua cara, yaitu dengan cara manis atau asin, tergantung selera. Namun paling sering lemang dimakan bersama dengan kari ayam, rendang, meskipun tidak jarang memakannya dengan ikan bakar, durian, ataupun tapai.

  1. Manti (Rusia)

Manti adalah pangsit yang sangat populer di Rusia. Umumnya Manti berisikan daging domba atau sapi yang dibumbui dan dibalut dengan adonan. Kemudian, dimasak dalam steam dan akan dituangi dengan butter, krim asam, atau saus bawang. Biasanya Manti disajikan saat perayaan besar seperti Idul Fitri, namun dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia. Manti terinspirasi dari pangsit Tiongkok yang bernama Mantao, dan juga menjadi bagian dari makanan Afganistan, Armenia, Turki, Bosnia, dan Asia Tengah lainnya. Setiap daerah memiliki variasi masing-masing dalam bentuk dan isian yang digunakan pada Manti, namun kebanyakan menggunakan daging domba dan sapi. gma/R-1

Atur Pola Makan saat Lebaran

Hari Raya Idul Fitri tentunya menjadi momen berharga setelah berpuasa. Pada saat itu juga banyak tersaji beragam makanan yang sudah menjadi tradisi yang paling ditunggu-tunggu. Namun, dibalik kemegahan makanan tersebut, Anda harus hati-hati karena salah-salah, dapat memicu berbagai penyakit sehingga momen lebaran yang harusnya dirayakan dengan sukacita menjadi bencana. Saat berpuasa, tubuh lebih terkontrol terutama pola makan. Namun saat Lebaran tiba, biasanya mereka akan memakan makanan apapun yang terhidang dan itu yang dapat memicu penyakit berbahaya dalam tubuh.

"Pas Lebaran yang parah-parah biasanya akan muncul, seperti gula darah yang tidak terkontrol. Pasien-pasien yang terkena tekanan darah tinggi bisa sampai stroke," kata dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Kolegium PB-PAPDI.

Hal itu diakibatkan dari tidak terkontrolnya konsumsi makanan saat Lebaran. Karena pada saat itu, biasanya akan mengunjungi sanak keluarga dan tetangga, dan setiap mendatangi suatu tempat akan mencicipi makanan yang disuguhkan. Kelelahan, ketidakteraturan makan, makanan gorengan, dan mengandung gula berlebih itulah yang menyebabkan timbulnya penyakit pasca lebaran.

Ia menganjurkan, agar pasca Lebaran coba mengikuti puasa Syawal untuk mengadaptasi diri dari puasa. "Tubuh membutuhkan rasa lapar karena sel mati itu akan dihancurkan, lemak akan dihancurkan, kalau tubuh makan terus maka tidak akan sempat melakukan mekanisme tersebut," jelasnya.

Selain itu ia juga memberikan saran agar memperhatikan asupan makanan yang dimakan, contohnya kalau belum makan nasi artinya belum makan besar. Padahal sebenarnya tubuh mendapatkan karbohidrat tidak hanya dari nasi, melainkan dari tepung-tepungan yang ada pada kue-kue lebaran. "Prinsipnya jangan makan berlebihan, perhatikan kalorinya. Itu yang harus diantisipasi pasca lebaran," tutup Ari. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top