Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Neuroscience

Mencermati Tren Kekinian Konsumen Indonesia

Foto : Koran Jakarta/Imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Di era baru ini ada kecenderungan pergeseran perilaku masyarakat terhadap pola konsumsi dan berbelanja. Setidaknya hal inilah yang diungkap perusahaan riset berbasis teknologi Neuroscience dan Artificial Intelligence (AI) PTNeurosensum Technology International (Neurosensum).

Karakteristik gaya hidup manusia modern saat ini sangat unik, mereka memiliki pandangan yang lebih dalam terhadap kebutuhan, dan meletakkan pengeluarannya di pos-pos yang sekiranya paling dibutuhkan, sifat kehati-hatian inilah yang mengubah pola konsumsi konsumen Indonesia di era baru, jauh meninggalkan gaya konsumsi tradisional yang lingkupnya hanya berkutat pada kepuasan semata.

Berdasarkan riset Neurosensum terhadap 1.000 konsumen yang mewakili masyarakat di berbagai kota besar di seluruh Indonesia, seperti, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Palembang, dan Balikpapan, di sepanjang 2016 sampai 2018 ditemukan adanya perubahan mendasar dari pola konsumsi masyarakat Indonesia.

"Bisa kami kemukakan bahwa hasil riset menunjukkan adanya perubahan perilaku yang sangat signifikan dari cara konsumen menghabiskan uangnya. Kecenderungan masyarakat Indonesia kini tidak hanya mencari jasa dan barang saja, namun juga mencari kepuasan berbasis pengalaman,"ungkap Rajiv Lamba, Managing Director Neurosensum, pada pemaparan riset 'Memahami Tren Konsumen Masa Kini' di Jakarta belum lama ini.

Riset ini dilakukan secara menyeluruh dari berbagai generasi untuk mengkaji perilaku konsumen dan pola konsumsi di Indonesia. Hal ini memberi dampak pada perusahaan dan ekonomi secara keseluruhan dalam jangka panjang.

Secara garis besar kini konsumen di Indonesia tidak lagi merasa puas dengan sekedar membeli produk saja. Melainkan para konsumen ini telah menjadi pembeli cerdas, yang mencari pengalaman melebihi produk dan jasa yang akan mereka gunakan.

Hal ini membuat mereka mengalihkan pengeluaran dari kategori fast moving consumer good (FMCG) tradisional seperti makanan dan minuman ke berbagai kategori dan produk yang menyediakan aneka pengalaman seperti rekreasi dan liburan, gadget atau produk elektronik dan data seluler.

"Penurunan persentase pengeluaran dikategori makanan dan minuman sebesar 2 poin dari 33 menjadi 31 persen dalam 2 tahun terakhir ini. Ini terjadi secara merata di semua kelompok usia, penurunan lebih menonjol terlihat diantara Gen Z (kelahiran 1995-2010)," terang Rajiv.

Arus pengeluaran tersebut beralih ke kebutuhan gaya hidup lain, khususnya pada ranah entertaiment. Rajiv menceritakan kebanyakan dari konsumen Indonesia memperhatikan dirinya lebih mendalam. "Mereka merasa stres akan kesibukan kesehariannya, sehingga mereka lebih memfokuskan pengeluarannya untuk rekreasi misalnya," jelasnya.

Menurut laporan ini pengeluaran konsumen dikategori rekreasi mengalami peningkatan sebesar 40 persen (1,4 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir. Dari 40 persen kenaikan dikategori rekreasi, untuk kebutuhan traveling dalam maupun luar negeri menunjukan adanya peningkatan sebesar 30 persen (1,3 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir.

Kebangkitan ekonomi berbasis pengalaman juga telah mendorong pengeluaran untuk produk elektronik/gadget dan data. Pengeluaran dikategori ponsel naik sebesar 21 persen (1,2 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir, sedangkan untuk pengeluaran produk dikategori gadget dan elektronik telah meningkat sebesar 50 persen (1,5 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir.

Kemudian hasil riset ini juga menunjukkan adanya dorongan kuat dari konsumen untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya. Mereka meningkatkan pengeluarannya untuk melakukan spa, pijat dan refleksiologi sebesar 40 persen (1,4 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir. Hal ini didorong kelompok/generasi milenial dan kelompok konsumen kelas atas, diantara kedua kelompok ini, kebutuhan untuk spa, pijat, dan refleksiologi sendiri meningkat hampir 2 kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Yang menarik dari data ini, pengeluaran untuk produk obat mengalami penurunan lebih dari 10 persen, pengeluaran justru meningkat lebih dari 80 persen untuk kelas kebugaran, keanggotaan gym, dan fasilitas olah raga lainnya.

Salah satu temuan penting konsumen lainnya, Gen Z mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari sisi jumlah dan daya beli yang mereka miliki.

Dan ini menjadi tantangan utama bagi industrI di Indonesia, khususnya FMCG dan personal care. Riset yang dilakukan menunjukkan konsumen semakin cerdas dalam menentukan pilihan. "Mereka menjadi semakin sadar kesehatan, dan mereka menginginkan pengalaman yang lebih dari merek dan produk yang mereka gunakan," tukas Rajiv. Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk beralih dari komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah yang lebih menarik konsumen. ima/R-1

Solusi Arsip Data Canggih

Di era digital saat ini data memegang peranan vital untuk banyak aktivitas bisnis dan pekerjaan manusia. Bagi perusahaan, data merupakan komoditas paling bernilai yang bisa memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan bisnis mereka.

Di sisi lain keberadaan data juga menjadi aset berharga bagi para pekerja kreatif untuk menyimpan serta menampilkan karya-karyanya. "Pesatnya kemajuan teknologi digital menyebabkan data menjadi hal penting. Bersamaan dengan itu, meningkat pula kesadaran dan permintaan pasar akan pentingnya memiliki data storage. Hadirnya tiga produk baru yang kami luncurkan diharapkan bisa menjadi solusi dari apa yang dibutuhkan konsumen saat ini," kata Michael Chen, Country Manager Hikvision Indonesia di Jakarta, belum lama ini.

Di lini produk teranyarnya, Hikvision memperkenalkan Portable SSD, sebuah alat penyimpanan data eksternal yang menawarkan kapasitas besar serta transmisi super cepat dalam ukuran mungil, 68 x 68mm, tebal 11,2mm dan bobot 36,6 gram. Produk ini hadir dengan kapasitas mulai dari 120GB hingga 480GB dnegan kecepatan baca maksimal 450MBps dan kecepatan tulis maksimal tergantung kapasitas, mulai 340MBps hingga 450MBps.

Produk lainnya, Mobile NAS W100, diklaim memiliki kemampuan sebagai network attached storage dengan kemampuan wireless sharing yang didukung power supply, yang bisa digunakan tanpa terhubung listrik, sehingga dapat menunjang mobilitas. Perangkat ini hadir dalam tiga varian kapasitas yang paling besar mencapai 240GB berbasis built-in SSD, dengan kecepatan transmisi mencapai 433Mbps.

Produk yang terakhir, HS-AFS-H100, yang merupakan seri NAS untuk kebutuhan rumah dan perkantoran. Perangkat ini hadir mendukung penggunaan dua jenis storage secara bersamaan yakni 2,5 inci SATA HDD dan 2,5 inci SATA SSD yang masing-masing memiliki kapasitas maksimal 4TB, jadi NAS ini mampu menampung kapasitas total maksimal 8TB. Konektivitas yang disediakan terdiri dari dual-band 2,4Ghz dan 5GHz dengan kecepatan transmisi mencapai 433Mbps. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top