Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mencermati Petunjuk Baru The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal pekan ini. Pelaku pasar akan mencerna data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi salah satu pertimbangan bank sentral setempat (The Fed) memutuskan kelanjuta normalisasi moneter.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai data tenaga kerja AS, termasuk non-farm payrolls (NFP) akhir pekan lalu akan menjadi petunjuk pertama untuk mengukur kemungkinan dari suku bunga acuan The Fed. Jika data tenaga kerja turun, lanjutnya, maka akan mendorong the Fed menurunkan suku bunga pada tahun depan.

Sebaliknya, data tenaga kerja AS positif, imbuhnya, bakal menahan laju penguatan rupiah. Karenanya, dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (11/12), bergerak di kisaran 15.450-15.560 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Jumat (8/12), melemah tipis tiga poin atau 0,02 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15. 518 rupiah per dollar AS.

"Pelaku pasar menanti rilis data pasar tenaga kerja AS (Amerika Serikat) termasuk non-farm payrolls (NFP). Data tersebut merupakan salah satu acuan utama bank sentral AS (The Fed) dalam memutuskan suku bunga," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top