Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mencermati Data Ekonomi AS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan jelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG diperkirakan didorong musim rilis kinerja emiten kuartal III-2022 dan data ekonomi dari Amerika Serikat (AS).

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG dalam perdagangan, Jumat (28/10), bergerak ke zona merah dengan support di kisaran 7.058-7.025, sementara resistance di rentang 7.114-7.137. Dennies menambahkan, dalam perdagangan IHSG kemarin, secara teknikal, candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross. Sementara itu, indikator MACD berada pada tren akumulasi yang mengindikasikan potensi penguatan.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/10) sore, ditutup menguat ditopang kinerja positif emiten pada kuartal III-2022. IHSG ditutup menguat 47,82 poin atau 0,68 persen ke posisi 7.091,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,59 poin atau 0,86 persen ke posisi 1.012,77.

"IHSG hari ini menguat dan sejalan dengan mayoritas pergerakan bursa Asia yang menguat, meskipun bursa AS ditutup mixed dikarenakan kinerja sektor teknologi di kuartal III 2022 cenderung mengecewakan," kata analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta.

Penguatan IHSG hari ini, lanjut Herditya, juga didukung oleh rilis kinerja emiten pada kuartal III 2022 yang cenderung membaik, ditambah adanya kenaikan harga komoditas dunia.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di teritori positif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di zona hijau hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 1,26 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,03 persen dan 0,88 persen. Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi dan sektor infrastruktur masing-masing sebesar minus 0,62 persen dan minus 0,11 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top