Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mencengangkan! Jadi Ini Biang Kerok Inflasi RI Sampai Pecah Rekor Tertinggi dan Terus Meningkat

Foto : Antara

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

A   A   A   Pengaturan Font

Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda memproyeksi inflasi di tanah air akan tembus 5 persen pada Agustus mendatang.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia menyentuh angka 4,94 persen pada Juli 2022. Angka ini sekaligus menjadikannya lebih besar dari inflasi Juni 2022 sebesar 4,35 persen (year-on-year/yoy).

Besaran inilah yang membuat Nailul merasa bukan tidak mungkin nantinya inflasi akan semakin tinggi hingga pada akhirnya mengganggu pemulihan ekonomi.

"Ke depan saya rasa bisa lebih tinggi lagi yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi. Sangat bisa tembus lima persen inflasi kita di bulan Agustus karena inflasi pada Juli saja sudah tembus 4,94 persen secara yoy," kata Nailul kepada Koran Jakarta pada Senin (1/8).

Menurut Nailul, naiknya inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan makanan. Terlebih iklim dan cuaca sangat tidak mendukung panen beberapa komoditas, seperti cabai.

Kondisi itu kata Nailul semakin diperparah dengan harga energi yang tinggi yang mengakibatkan harga tiket untuk penerbangan dan penyeberangan pun meningkat.

Ia menjelaskan harga energi global yang belum turun secara signifikan itu mampu mendorong inflasi menjadi lebih tinggi. Terlebih, sampai saat ini Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga acuan.

"Selain itu, Bank Indonesia yang masih menahan suku bunga acuan yang menjadikan inflasi tidak ada yang menahan," kata Nailul.

Nailul menekankan bahwa pemerintah semestinya tidak hanya melihat level saat ini, tetapi perkembangan ke depan yang dirasa sudah ada sinyal bahaya, bukan lagi moderat.

"Respons jangka panjang tentu penguatan pangan lokal, meskipun hasilnya dalam jangka waktu yang panjang juga. Sementara, dari sisi energi nampaknya juga tidak bisa berbuat banyak mengingat kita sudah net importir minyak," katanya.

Hal ini merujuk pada ujaran Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan inflasi pada Juli sebesar 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) masih relatif moderat di tengah tingginya tekanan global.

Terlebih besaran inflasi di bulan Juli tahun ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015 yang pernah tembus 6,35 persen.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top