Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

Mencari Lahan Pertanian yang Lebih Subur

Foto : afp/ MIGUEL RIOPA
A   A   A   Pengaturan Font

Bagi seorang pemuda Viking yang tidak memiliki kesempatan untuk mewarisi tanah keluarga di Skandinavia, maka kesempatan untuk segera memiliki tanah berharga dan menjadi petani kaya adalah sesuatu yang tidak dapat mereka tolak. Banyak dari mereka yang menetap di Inggris menjadi pemilik tanah yang mewakili elite baru Inggris.

Bukan hanya laki-laki Viking yang pindah ke Inggris tetapi perempuan juga. Beberapa pria mengirim pesan ke rumah mereka untuk meminta istri dan keluarga mereka bergabung dengan mereka. Perempuan lainnya pindah secara mandiri setelah menemukan perhiasan logam di Inggris. Para perempuan ini suka memakai kalung dan bros yang mengikat pakaian mereka atau sebagai perhiasan.

Di Inggris bangsa Viking membawa adat istiadat, hukum, ukuran, nama tempat, kerajinan tangan, dan teknik bertani mereka sendiri yang berbeda. Ketika penyerbuan masih berlangsung di Inggris, orang-orang Viking lainnya menetap sebagai petani dan hidup damai bersama penduduk lokal Anglo-Saxon.

Bangsa Viking sebagian besar menetap di tiga wilayah di Inggris: East Anglia, Northumbria (termasuk Yorkshire modern) dan Five Boroughs. Permukiman Viking terbesar adalah Danelaw, pusat perdagangan penting tempat tinggal lebih dari 10.000 orang Norse.

Zaman Viking di Inggris berakhir sekitar 1066 SM ketika agama pagan Norse secara bertahap memudar. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top