Menanti Sentimen Domestik

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi berbalik arah menjadi melemah, hari ini (1/2). Dengan catatan, data ekonomi dalam negeri, yakni inflasi, tak stabil dan meleset dari ekspektasi para pelaku pasar.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi menyatakan kendati rupiah menguat menembus di bawah 14.000 rupiah per dollar AS, masih harus konsisten dulu untuk penguatan lebih lanjut. Sebab, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed sendiri tidak mengkonfirmasi kalau perekonomian mereka melambat, namun hanya bersikap hati-hati.

"Paling tunggu rilis data ekonomi dari dalam negeri, besok kan ada rilis inflasi kita kan. Kalau inflasi kita stabil, ada peluang rupiahnya bertahan. Kalaupun balik ke atas 14 ribu, tidak akan terlalu jauh, cuma koreksi aja. Soalnya penguatan hari ini lumayan tinggi," kata Dini di Jakarta, Kamis (31/1).

Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (31/1) sore, menguat 158 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.973 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10