Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Petunjuk Baru The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada awal pekan ini. Pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus yang menjadi pertimbangan kebijakan moneter berikutnya bagi bank sentral The Fed.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, menilai pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup dengan pola reversal candle. Hal itu mengindikasikan potensi pelemahan dalam perdagangan, Senin (12/9), di kisaran 7.000-7.300.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan lalu ditutup menguat, seiring aksi beli oleh investor asing yang hampir mencapai 1 triliun rupiah. IHSG ditutup menguat 10,64 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.242,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,94 poin atau 0,38 persen ke posisi 1.032.

"Sentimen eksternal dan internal menopang pergerakan IHSG. Dari eksternal, bursa regional Asia menguat. Tampaknya pelaku pasar dan investor cenderung menerima atas pernyataan komentar Jerome Powell sehubungan dengan kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya di bulan ini yang sudah diantisipasi oleh pasar di mana diprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Powell berjanji untuk menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Hal itu dinilai sebagai cerminan prioritas utama The Fed untuk perang melawan inflasi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top