Menanti Perundingan "Debt Ceiling"
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berbalik melemah, hari ini (23/5). Peluang pelemahan terbuka jika perundingan debt ceiling atau plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) belum menghasilkan kesepakatan.
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong menilai investor akan cenderung menghindari risiko sebelum ada keputusan final pada debt ceiling. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (23/5), bergerak di kisaran 14.850-14.950 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Senin (22/5), menguat 0,27 persen atau 40 poin dari akhir pekan lalu menjadi 14.890 rupiah per dollar AS. "Dollar AS melemah terhadap hampir semua mata uang regional, namun menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya," ujar Analisis DCFX Lukman Leong di Jakarta.
Menurut dia, sentimen investor terhadap dollar AS masih beragam. Investor di Asia merespons positif keputusan People's Bank of China (PBOC), yang menahan suku bunga dan berharap akan menurunkan suku bunga pada Juni 2023.
"Adapun investor di Amerika dan Eropa masih cenderung khawatir akan perkembangan seputar perundingan debt-ceiling," ucapnya.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya