Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 07 Apr 2021, 16:16 WIB

Menanti Kiprah Hendri Septa Membenahi dan Menata Kota Padang

Gubernur Sumbar Mahyeldi melantik Hendri Septa sebagai Wali Kota Padang sisa masa jabatan 2019-2024 di Padang, Rabu (7/4).

Foto: (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 lalu membawa berkah tersendiri bagi Hendri Septa pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2019.

Bagaimana tidak jika orang lain harus bertarung lewat pilkada untuk bisa menduduki kursi wali kota, Hendri tanpa ikut pilkada tepat 7 April 2021 dilantik sebagai orang nomor satu di ibu kota provinsi Sumatera Barat.

Rabu 7 April 2021 Hendri menorehkan sejarah baru dalam kepemimpinan kota Padang sebagai Wali Kota Padang ke-14. Sebelumnya wali kota merupakan sosok yang dipilih baik secara langsung lewat pilkada maupun lewat DPRD.

Jika orang lain untuk menjadi wali kota harus diusung oleh partai politik, mendaftar ke KPU, berkampanye ke masyarakat hingga harus meraih suara terbanyak, Hendri termasuk beruntung karena tidak perlu menjalani semua tahapan itu.

Jalan hidup yang membawa Hendri menjadi pemimpin kota Padang pada hari ini berawal dari keterlibatannya saat Pilkada Kota Padang 2018.

Ketika itu ia mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Padang 2019-2024 berpasangan dengan Mahyeldi yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota di periode kedua.

Pasangan ini pun berhasil mengambil hati warga Padang dan memenangkan kontestasi dengan memperoleh 212.526 suara atau 62,5 persen dari total suara sah, mengalahkan pasangan Emzalmi-Desri Ayunda yang hanya meraih 125.328 suara atau 37,08 persen.

Memang Hendri bukan sosok baru di kancah politik kota Padang. Pria kelahiran Padang 6 September 1976 sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Padang dari Fraksi PAN 2009-2014.

Tidak hanya itu Hendri yang kini juga menakhodai Partai Amanat Nasional Kota Padang juga merupakan putra Asli Chaidir anggota DPR RI dapil Sumbar periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Hendri menempuh pendidikan di Universitas Monash di Melbourne kemudian pindah ke Universitas Central Queensland dan menamatkan Masters of International Business di Universitas Deakin.

Setahun menjabat sebagai Wali Kota, di Pilgub Sumbar 2020 Mahyeldi diamanahkan PKS untuk maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Audy Joinaldy.

Pada pilgub Sumbar 2020 yang digelar 9 Desember 2020, Mahyeldi-Audy Joinaldy dinyatakan unggul dan ditetapkan oleh KPU sebagai gubernur terpilih.

Mahyeldi pun resmi dilantik sebagai Gubernur Sumbar 2021-2024 oleh Presiden Jokowi dan meninggalkan kursi Wali Kota Padang sejak pada 25 Februari 2021.

Berdasarkan pasal 203 ayat (1) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali kota dinyatakan jika terjadi kekosongan gubernur, bupati dan wali kota yang diangkat berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota menggantikan gubernur, bupati dan wali kota sampai dengan berakhir masa jabatannya.

Dengan demikian secara otomatis Hendri pun didaulat dan diusulkan sebagai Wali Kota Padang mengisi kekosongan jabatan yang ditinggal Mahyeldi.

Hendri menjalankan amanah sebagai Wakil Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2019 hingga 25 Februari 2021 atau 21 bulan 12 hari, lalu ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Padang sejak 25 Februari 2021 hingga 5 April 2021 atau 39 hari.

Akhirnya 7 April 2021 Hendri diberhentikan secara hormat sebagai Wakil Wali Kota Padang dan resmi dilantik sebagai Wali Kota Padang sisa masa jabatan 2019-2024.

Uniknya jika pada 13 Mei 2019 Hendri dan Mahyeldi dilantik sebagai pemimpin kota Padang oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, kini Hendri dilantik sebagai Wali Kota oleh pasangannya saat pilkada Padang 2018 yaitu Mahyeldi yang kini telah menjabat sebagai Gubernur Sumbar 2021-2024.

Pesan Gubernur
Usai melantik Hendri Septa sebagai Wali Kota Padang, Gubernur Sumbar Mahyeldi berpesan agar melanjutkan program pembangunan yang sudah dicanangkan sebelumnya dan menjalin komunikasi dengan baik DPRD.

Menurut dia, sinergi yang baik antara eksekutif dengan DPRD menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Kemudian Gubernur berharap mematuhi aturan yang berlaku dan memprioritaskan program kesejahteraan masyarakat.

"Semangat yang harus dikembangkan adalah berkolaborasi dan bersinergi," ujarnya.

Oleh sebab itu ia meminta Wali Kota Padang mengomunikasikan dan menyinergikan program pembangunan dengan provinsi.

"Saya sebagai gubernur siap bekerja sama dengan wali kota dan bupati untuk bersama-sama bersinergi menyukseskan pembangunan sehingga permasalahan yang ada di Sumbar dapat segera teratasi," kata dia.

Sementara Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan yang turut hadir pada acara pelantikan berpesan agar Wali Kota Padang fokus pada program kesejahteraan masyarakat.

"Tugas kepala daerah itu cuma satu yaitu patuh kepada konstitusi dan melindungi segenap warga dan berbuat untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia berpesan jangan sampai ada warga yang tidak sekolah, kelaparan hingga kesulitan berobat dan utamakan musyawarah dalam menjalankan tugas.

Wakil
Usai dilantiknya Hendri Septa sebagi Wali Kota Padang, terjadi kekosongan kursi Wakil Wali Kota Padang.

Wakil Ketua DPRD Padang Arnedi Yarmen mengatakan setelah Wali Kota Padang definitif dilantik maka di DPRD akan dimulai proses pemilihan Wakil Wali Kota yang ditinggalkan Hendri .

"Untuk prosesnya akan dibentuk pansus membahas mekanisme dan proses pemilihan, tata tertib hingga waktu," kata dia.

Untuk kandidat akan diusulkan oleh partai pengusung pada pilkada Padang 2018 yaitu PKS dan PAN masing-masing satu nama untuk kemudian dipilih melalui pemungutan suara terbanyak di DPRD Padang.

Menyikapi hal itu Partai Keadilan Sejahtera Kota Padang telah mengusulkan dan mengirim enam nama ke DPP PKS untuk dipilih sebagai Calon Wakil Wali Kota Padang.

"Enam nama yang dikirimkan tersebut yaitu Irsyad Syafar, Muharlion, Rahmat Saleh, Muhidi, Mulyadi Muslim, dan Irfan Aulia," kata Ketua DPD PKS Padang Muharlion.

Menurut dia, karena saat pilkada Padang 2018 Hendri Septa diusung dari PAN maka kursi Wakil Wali Kota secara ketentuan menjadi jatahnya PKS.

Sebelumnya DPW PAN Sumatera Barat juga akan mengusulkan sejumlah kadernya menjadi calon Wakil Wali Kota Padang mendampingi Hendri Septa.

Ketua DPW PAN Sumbar Indra dt Rajo Lelo mengatakan penunjukan Wakil Wali Kota Padang mengacu kepada aturan untuk mengisi posisi wakil wali kota akan diusulkan partai pengusung yakni PKS dan PAN.

Menurut dia, kader PAN juga berkemungkinan dapat terpilih meskipun Hendri Septa juga merupakan kader PAN dan juga Ketua DPD PAN Kota Padang.

"Itu semua tergantung kesepakatan oleh partai pengusung, namanya diusulkan ke DPRD Padang dan siapa yang akan dipilih itu tergantung keputusan di DPRD Padang. PAN akan mengusulkan calon begitu juga PKS," kata dia.

Tantangan
Usai dilantik sebagai Wali Kota Padang, Hendri Septa menyampaikan akan melanjutkan program unggulan yang telah dirancang sejak 2019.

"Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan fokus pertama adalah memantapkan pelayanan publik terutama di Kantor Catatan Sipil," kata dia.

"Kemudian melanjutkan program unggulan sesuai RPJMD 2019-2024 dan saat ini pencapaiannya sudah mencapai 46 persen fokus berikutnya adalah pembangunan ruang kelas baru dan penanganan banjir," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar dari hasil sensus penduduk 2020, Padang memiliki 909.040 penduduk tersebar di 11 kecamatan dengan luas wilayah mencapai 1.414,96 kilometer per segi.

Pada 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi kota berjuluk bengkuang ini minus 1,86 persen dibandingkan 2019 yang mencapai 5,65 persen akibat pandemi COVID-19.

Sejumlah persoalan mengemuka di Padang hari ini mulai dari peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dengan besarnya jumlah angkatan kerja, yang juga diikuti jumlah penggangur.

Selain itu aksebilitas warga terhadap infrastruktur, penyediaan transportasi publik yang nyaman, pengairan, drainase, sehingga tercipta kota yang layak huni.

Tak hanya itu pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis pertumbuhan ekonomi berkualitas, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Kemudian reformasi birokrasi dan menghadirkan tata kelola pemerintah yang baik sehingga hadir pelayanan publik yang efisien dan transparan.

Pada 2019 Mahyeldi dan Hendri Septa mengusung visi mewujudkan masyarakat kota Padang yang madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing.

Untuk menerjemahkan visi tersebut Mahyeldi-Hendri mengusung 11 program unggulan untuk lima tahun dalam rangka mempercepat pembangunan kota.

Secara garis besar program difokuskan pada tiga bidang yaitu percepatan pembangunan pada sektor pendidikan, perdagangan dan pariwisata.

Program unggulan yang pertama yaitu melanjutkan betonisasi jalan, pengaspalan dan pelebaran serta perbaikan drainase dan pengendalian banjir terpadu.

Kemudian kedua meningkatkan efektivitas reformasi birokrasi, budaya kerja aparatur dan pelayanan publik.

Ketiga, melanjutkan pengembangan pelembagaan wirausaha ke dalam Koperasi Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang , pulau-pulau kecil wilayah timur Kota Padang.

Selanjutnya keempat melanjutkan penyelenggaraan pesantren Ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang berkualitas.

Berikutnya kelima melanjutkan penataan angkutan umum dengan pembukaan koridor baru Trans Padang serta melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pergerakan orang dan barang.

Keenam membangun 500 ruang kelas baru untuk SD dan SMP.

Ketujuh, merevitalisasi sarana dan prasarana olahraga tingkat RT/RW dan membuat taman per kecamatan serta membangun pusat kreatif dan inovasi pemuda atau Youth Center.

Kedelapan meningkatkan dana stimulan kecamatan Rp1 miliar dan dana kelurahan Rp100 juta per tahun serta peningkatan operasional RT, RW, guru TPA, MDA dan imam masjid.

Kesembilan meningkatkan indeks kemudahan berusaha di Padang serta ke-10 mendorong penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Terakhir membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah.

Kini warga Padang akan menanti realisasi janji dan kelanjutan pembangunan untuk menghadirkan kota yang nyaman di bawah kepemimpinan Hendri Septa.

Redaktur: Khairil Huda

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.