Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Menanti Kenaikan Lanjutan FFR

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Apresiasi rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berlangsung sesaat karena keterbatasan kemampuan Bank Indonesia (BI) menstabilkan nilai tukar melalui intervensi pasar uang. Terlebih lagi, sentimen eksternal sangat kuat, terutama terkait kenaikan lagi suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan, dalam jangka pendek ini pelaku pasar uang cenderung fokus pada The Fed, terkait kebijakan suku bunga acuannya (FFR) yang dikabarkan naik dalam waktu dekat. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (24/4), menguat 84 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.878 rupiah per dollar AS. "Adanya intervensi Bank Indonesia di pasar valas membuat pergerakan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dollar AS," ujar Rully Nova, di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan BI cukup sigap dalam menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi nasional dapat tercapai sesuai target. Di sisi lain, lanjut dia, lelang surat utang negara yang dilaksanakan pada hari ini (24/4) juga turut mendorong nilai tukar rupiah mengalami apresiasi. Lelang itu, mendorong permintaan terhadap mata uang rupiah meningkat.

"Indonesia memiliki outlook ekonomi yang positif, apalagi didukung juga oleh peringkat utang Indonesia yang berada di level investment grade, sehingga SUN akan terserap pasar," katanya. Dia menilai, situasi ekonomi Indonesia yang masih cukup kondusif akan berdampak positif bagi rupiah untuk jangka menengah dan panjang. Dengan demikian, pelemahan rupiah saat ini relatif jangka pendek.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top