Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Data Cadangan Devisa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi, hari ini (8/6). Peluang tersebut makin terbuka apabila data cadangan devisa pada Mei 2022 yang dirilis Bank Indonesia (BI) tak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS) masih tetap menjadi perhatian investor lantaran kebijakan tersebut memicu arus dana asing keluar atau capital outflow dari pasar modal Indonesia sehingga memicu fluktuasi rupiah. Dari dalam negeri, investor menanti datang cadangan devisa dari BI.

Valdy memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (8/6), berpotensi terkoreksi ke kisaran 7.100-7.130 terutama jika gagal bertahan di atas 7.150.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/6) sore, ditutup menguat di tengah aksi jual investor asing. IHSG ditutup menguat 44,46 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.141,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,54 poin atau 0,53 persen ke posisi 1.030,84.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup variatif dengan kecenderungan turun karena investor cemas menunggu rilis data inflasi AS dan hasil pertemuan bank sentral di Australia dan Eropa serta minggu depan Amerika Serikat," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bergerak di teritori positif sampai penutupan perdagangan bursa saham.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top