Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Data CAD

Foto : s.d 7 mei
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS kemarin diperkirakan bersifat sementara. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah pekan ini apabila defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kian memburuk.

Saat ini, pasar memilih menunggu sembari menanti data penting lain yang akan dirilis akhir pekan ini, yaitu Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Investor akan melihat bagaimana posisi keseimbangan eksternal Indonesia, masih rapuh atau sudah ada perbaikan.

"Pos yang akan dicermati oleh pelaku pasar adalah transaksi berjalan yang mencerminkan arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. Jika defisitnya semakin dalam, maka kemungkinan rupiah akan rentan melemah karena tidak punya fondasi yang kuat," ujar Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (7/5) sore, bergerak menguat didorong meredanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang sempat kembali memanas akibat ancaman Trump. Rupiah menguat 18 poin atau 0,12 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.280 rupiah per dollar AS. n Ant/E-10

Komentar

Komentar
()

Top