Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Flora Pudji Lestari, Direktur Komersial PTPN XI (Persero)

Membuat Sejumlah Terobosan

Foto : koran jakarta /selocahyo
A   A   A   Pengaturan Font

Flora Pudji Lestari berperan membangun budaya baru PTPN XI yang lebih sesuai dengan tantangan zaman.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI (Persero) telah beroperasi sejak kolonial Hindia Belanda berkuasa, abad 18. Saat ini, perusahaan yang merupakan hasil restrukturisasi dan penggabungan itu mengoperasikan 17 unit pabrik gula, empat rumah sakit, satu poliklinik, satu pabrik karung plastik, dan satu pabrik penyulingan ethanol distillery di Jawa Timur. Sedangkan Flora Pudji Lestari yang duduk sebagai Direktur Komersial PTPN XI adalah satu ujung tombak penentu kemajuan perusahaan pelat merah itu.

Lulusan jurusan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya Malang, tahun 1992, ini sempat bekerja di sebuah perusahaan kontraktor. Sembari bekerja, Flora tetap mengirimkan beberapa lamaran, dan diterima di PTP 2425 (cikal bakal PTPN XI) pada tahun 1993 dengan jabatan pertama sebagai staf keuangan di Pabrik Gula Olean Situbondo.

Selama di Situbondo, perjalanan karier Flora sempat melalang buana di sejumlah aset PTPN XI, antara lain di Pabrik Gula Wringin Anom, dan Rumah Sakit Elizabeth. Dengan berbagai jabatan yang pernah diemban, pengalaman kerja dan ilmu yang dia miliki semakin lengkap, hingga akhirnya pada 2007 dia ditarik ke kantor pusat di Surabaya.

Flora kemudian memegang beberapa jabatan, antara lain di Satuan Pengawas Internal dan Kepala Divisi Akuntansi, lalu pada 2017 resmi dipercaya sebagai direktur komersial.

Dengan jabatan sekarang, Flora membawahi sembilan divisi, antara lain divisiakuntansi keuangan, divisi perencanaan dan pengendalian anggaran, divisi umum, divisi SDM, divisi hukum, divisi manajemen risiko, divisi PKBL, dan operasional dirut. "Mulai mengatur perencanaan anggaran, pengendalian keuangan, termasuk penjualan, pinjaman perbankan, dan pemanfaatan aset," tuturnya.

Sejumlah terobosan telah dia lakukan, terutama dalam mencapai efesiensi perusahaan, seperti menekan biaya produksi dan penerapan sistem SAP. Sementara untuk meningkatkan pemasukan perusahaan, dia melakukan terobosan berbagai produk yang dapat dijual dan memberi keuntungan lebih.

"Dari awalnya manual kemudian pada tahun ini SAP efektif berlaku. Sekarang lebih terintegrasi, analisis, dan kontrol terhadap inefesiensi lebih mudah, sehingga banyak manfaat yang didapat perusahaan. Untuk inovasi selain produk balki, mengupayakan penjualan produk yang memilikinilai tambah dan margin yang lebih besar," ujarnya.

Flora juga terlibat aktif mengawal penyelesaian program revitalisasi pabrik perusahaan. PTPN XI tengah menggarap dua proyek revitalisasi yakni PG Djatiroto dan PG Assembagoes yang dilakukan dengan bersinergi dengan sejumlah BUMN, di antaranya mencakup peningkatan kapasitas PG Djatiroto dan Assembagoes masing- masing menjadi sebesar 10.000 TCD dan 6.000 TCD, perbaikan mutu produksi memenuhi kualitas SNI, dan pengembangan Co Generation 10 MW.

"Ini terkait strategi perusahaan, dalam era seperti ini kita harus betransformasi. Mau tidak mau kita tidak bisa berpangku tangan, masih banyak sumber daya yang belum dimanfaatkan. Kita harus melompat dengan transformasi bisnis agar dapat mengarah ke produk-produk hilirisasi, dan diversifikasi usaha," tuturnya.

Pengembangan Wisata

Flora menjelaskan, bahwa aset-aset perusahaan, terutama yang ada di Situbondo berpotensi dikembangkan sebagai tujuan wisata, dan akan dikembangkan untuk membantu pemerintah daerah menghadapi tahun kunjungan wisata 2019. Salah satu rencana bisnis perusahaan terbaru, adalah pengembangan wisata cagar budaya Pabrik Gula Olean, Situbondo. Pabrik yang telah berdiri sejak 1846 itu banyak didatangi wisatawan mancanegara karena memiliki sejumlah peninggalan bersejarah.

"Ada lokomotif uap yang sangat langka, bisa disewa untuk berkeliling kebun tebu. PG Olean juga sedang dikaji untuk dibuka sebagai museum pabrik gula dengan sentuhansentuhan baru," ujarnya.

Selain bisnis, Flora jugaberperan membangun budaya baru perusahaan yang lebih sesuai dengan tantangan zaman, "SIAP" (Sinergi, Inovasi, Amanah, Pelayanan Prima, Produktivitas dan Peduli). Budaya baru itu didasari budaya induk perusahaan, "Jujur Tulus Ikhlas".

"Lewat divisi SDM dilakukan internalisasi budaya baru. Kita ingin seperti perusahaan dunia, yang budaya perusahaannya melekat kuat dan menjadi perilaku karyawan sehari-hari dalam menopang performa kerja," tegasnya.

Flora menambahkan, untuk mencapai sebuah keberhasilan, yang harus diingat oleh setiap orang adalah menjaga kepercayaan atas kewajiban yang diemban.

"Yang penting kerja itu kita amanah karena bagi saya pribadi, integritas dan loyalitas sangat diperlukan. Lalu wawasan dan cara pandang yang lebih komprehensif dalam melihat keadaan, agar menyikapi masalah tidak sebagai kendala, tapi sebagai tantangan untuk berkreasi dan melompat semakin maju," pungkas dia.

selocahyo/AR-2

BIODATA

Nama: Flora Pudji Lestari

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 9 Januari 1969

Pendidikan:

• Sarjana Ekonomi Pembangunan Universitas Brawijaya Malang
1987-1992
• Magister Manajemen UPN Veterab Jawa Timur 2009-2010

Organisasi:

• Bendahara Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), Jatim 2016-2018
• Bendahara Asosiasi Gula Indonesia 2016-2017

Karier:

• Staf Keuangan PG Olean, Situbondo 1994-2000
• Staf Umum PG Wringin Anom, Situbondo 2000-2001
• Kepala Administrasi Keuangan dan Umum RS Elizabeth, Situbondo
2002-2008
• Staf Pembukuan PG Wringin Anom, Situbondo 2002-2008
• Staf Akuntansi Kantor Pusat PTPN XI 2008-2011
• Asisten Kepala Bidang Akuntansi Kantor Pusat PTPN XI 2011-2013
• Kepala Urusan Pemeriksaan Keuangan Satuan Pengawasan
Internal Kantor Pusat PTPN XI 2013-2015
• Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan Kantor Pusat PTPN XI
2015-2017
• Direktur Komersial Kantor Pusat PTPN XI 2017- sekarang

Komentar

Komentar
()

Top