Membanggakan, Kerajinan Tradisional Ini Jadi Subjek Riset Kemendikbudristek
Mentor peserta KBKM Mega Puspita menunjukkan tas dari produk anyaman lais, Minggu (12/11/2023).
Manggar -Membanggakan, produk kerajinan tradisional anyaman lais yang dihasilkan para pelaku UMKM di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi subjek riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Kita mengapresiasi Program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) yang digagas Kemendikbudristek dan menjadikan produk kerajinan tangan anyaman lais sebagai subjek riset mereka," kata Bupati Belitung Timur Burhanudin di Manggar, Minggu.
Ia mengatakan itu menyikapi dijadikannya Kabupaten Belitung Timur sebagai tempat pelaksanaan KBKM yang diikuti 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Sebanyak 100 mahasiswa yang mengikuti KBKM selama satu bulan penuh disebarkan pada 11 desa yang ada di daerah ini untuk menggali dan melakukan riset terhadap produk kerajinan khas daerah," kata dia.
Anyaman lais yang bahan bakunya dari daun lais dapat menghasilkan beragam produk kreatif, di antaranya tas, dompet, dan gantungan kunci.
"Produk khas daerah anyaman lais ini sudah mulai dikembangkan sejak lama dan sudah menjadi binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)," kata dia.
Mentor para mahasiswa program KBKM Desa Simpang Tiga, Mega Puspita, mengatakan kerajinan anyaman lais dipilih untuk dikembangkan menjadi produk yang lebih relevan dengan masyarakat saat ini.
"Produk anyaman lais sebelumnya memang sudah punya potensi namun masih memiliki ruang untuk sama-sama kita kembangkan menjadi lebih baik, dengan menggunakan dua teknik," ujar dia.
Ia mengatakan teknik yang digunakan berupa teknik pewarnaan dan teknik sulam, sedangkan untuk meningkatkan potensi perajin juga disertakan berbagai pelatihan sortir produk agar kualitasnya lebih baik dan pelatihan pewarnaan.
"Sebagai mentor saya memiliki latar belakang desain produk dan memiliki usaha di bidang itu, namun para mahasiswa memiliki background(latar belakang) yang berbeda-beda tapi arahannya adalah mengembangkan anyaman lais ini dan belajar bareng dengan para perajinnya juga," kata dia.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya