Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Revolusi Transportasi

Mematikan Banyak Usaha

Foto : afp/ Oli SCARFF
A   A   A   Pengaturan Font

Jaringan rel kereta api yang selain berkembang pesat di Inggris lalu menjalar ke Eropa dan Amerika, juga berdampak alat transportasi lain dan kehidupan masyarakat. Pada awalnya, banyak perusahaan kereta api yang membeli kanal-kanal di wilayahnya agar bisa menguasai persaingan.

Banyak kanal yang tetap beroperasi, namun pada akhirnya, kanal tersebut kalah bersaing dengan kereta api, dan sistem kanal menjadi terbengkalai. Pesaing langsung kereta api lainnya yaitu kereta pos, juga mengalami nasib yang sama.

Operator kereta pos dan kereta surat, losmen yang tersebar di sepanjang jalan, jalan tol, mereka yang beternak dan merawat kuda, semuanya sangat menderita karena kereta api merenggut usaha mereka.

Orang-orang pun harus meninggalkan rumah dan tanah keluarga mereka untuk memberi jalan agar rel besi dipasang di mana-mana. Undang-undang Perdata Parlemen disahkan untuk setiap jalur dan hal ini memberikan hak kepada perusahaan kereta api untuk membeli tanah yang mereka butuhkan dan mengusir siapa pun yang menghalangi rencana pembangunan.

Masyarakat khawatir kereta api yang lewat akan membuat takut ternak dan mengganggu perburuan di hutan. Yang terakhir, polusi udara, baik dari kereta api itu sendiri maupun dari tambang batu bara yang memasoknya, semakin memburuk.

Namun ada banyak hal positif dari perkeretaapian baru selain transportasi orang dan barang yang lebih murah dan lebih cepat. Kereta api uap membutuhkan batubara dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan lebih banyak tambang dan lapangan kerja. Baja dan besi yang dibutuhkan untuk lokomotif, gerbong, rel, jembatan, dan terowongan menyebabkan booming-nya industri-industri tersebut.

Inggris sendiri hanya memproduksi 2,5 juta ton batubara setiap tahunnya pada 1700, namun pada 1900, angka ini meroket menjadi 224 juta ton. Kereta api menciptakan proyek konstruksi besar-besaran yang mempekerjakan puluhan ribu pekerja.

Perusahaan kereta api juga membutuhkan insinyur, pengemudi, kepala stasiun, pengumpul tiket, dan di stasiun ada kuli angkut, petugas toilet, dan staf ruang penyegaran karena jutaan penumpang kelas satu, dua, dan tiga kini menggunakan layanan kereta api secara rutin.

Pemilik pabrik kini dapat membangun pabriknya di mana saja, tidak lagi terbatas pada lokasi yang dekat dengan saluran air atau ladang batu bara. Pinggiran kota terluar berkembang di kota-kota ketika para pekerja pulang-pergi dengan kereta api ke tempat kerja mereka di pusat kota. Biaya bahan mentah pun menurun dan praktik bisnis berubah.

Produsen tidak lagi harus menyimpan persediaan barang dalam jumlah besar namun dapat memindahkannya segera setelah barang siap. Penghematan biaya dari berkurangnya gudang berarti lebih banyak uang dan ruang pabrik dapat dicurahkan untuk manufaktur, sehingga semakin menurunkan biaya dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Ketika kereta api menghubungkan semakin banyak kota, orang dapat melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah atau jarang mereka kunjungi. Resor tepi laut, khususnya, berkembang pesat berkat tiket tamasya akhir pekan yang murah dan para pekerja pabrik yang membentuk klub-klub yang dibayar secara teratur untuk menabung untuk tamasya kerja.

Efisiensi kereta api yang semakin besar berarti barang dapat diangkut dengan lebih murah, sehingga menjadi lebih terjangkau bagi lebih banyak orang. Bisnis sekarang dapat menjual produk mereka ke pasar baru. Produk seperti ikan segar pertama kali tersedia di daerah pedalaman. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top