Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 05 Okt 2021, 00:17 WIB

Memanfaatkan 'MRT Business Space' di 'Jantung' Jakarta

Mobilitas penumpang TransJakarta dan MRT cenderung landai pada Senin pagi, atau hari kerja pertama saat penerapan PPKM Darurat di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (5/7/2021).

Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Penggunaan internet di Indonesia yang semakin tahun semakin naik menjadi salah satu alasan makin berkembangnya start up (perusahaan rintisan di Indonesia). Pertumbuhannya sangat pesat, bak cendawam di musim hujan.

Start up atau perusahaan rintisan adalah perusahaan yang baru tumbuh dengan dengan cirri-ciri jumlah karyawannya yang sedikit, karyawan masih mengerjakan beberapa tugas (multitasking), umumnya berbasis teknologi, di mana website atau aplikasi menjadi pondasi utamanya.

Karena perusahaan rintisan adalah perusahaan yang belum lama berdiri, semangat kerja karyawannya begitu tinggi. Mobilitasnya juga tinggi, bisa bekerja di mana saja dan dalam suasana apapun. Namun karyawan start up tentu juga membutuhkan ruang kerja yang nyaman dimanapun berada. Hal inilah yang diantisipasi oleh PT MRT Jakarta yang menyediakan fasiltas ruang kerja bersama (coworking space) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Coworking space adalah tempat kerja bersama dengan memanfaatkan fasilitas yang memadai. Coworking space tumbuh karena banyaknya perusahaan rintisan, wiraswasta, dan wirausahawan yang tidak memiliki cukup modal untuk membuat kantor.

Membidik peluang ini, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Perseroda), perusahaan yang mengelola sarana transportasi MRT, menyediakan layanan coworking space. Ini merupakan upaya MRT memaksimalkan pendapatan dari non fare box atau pembelian di luar tiket penumpang.

Langkah inovasi bisnis MRT ini merupakan langkah cerdas. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat mobilitas orang atau masyarakat menjadi terbatas. Otomatis pendapatan yang diperoleh dari penjualan tiket penumpang, turun cukup tajam.

Coworking space juga bisa dimafaatkan para karyawan perusahaan swasta, pegawai negeri, dan pegawai BUMN untuk menyelesaikan pekerjaannya sambil menunggu transportasi masal sudah mengang untuk pulang ke rumah.

Coworking space yang disediakan MRT lokasinya sangat strategis, di "jantung" Jakarta, di pusat bisnis Jakarta, dan di pertemuan berbagai moda transportasi sehingga mudah dijangkau dari berbagai penjuru wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan bekerja di coworking space milik MRT, pengguna serasa mempunyai kantor di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin.

Tidak hanya tempat kerja bersama, di MRT Business Space ini juga tersedia fasilitas live streaming studio/podcast studio, ruang rapat, event space, dan juga layanan konsultasi perizinan. Semua fasilitas yang ada tersebut sejalan dengan karakter MRT Jakarta sebagai penyedia lifestyle business. Kehadiran MRT business space ini juga mempertegas bahwa Jakarta adalah kota modern yang sudah sejajar dengan kota-kota besar dunia lainnya.

Semoga saja usaha jemput bola dari manajemen MRT Jakarta ini bisa berbuah manis, bisa memaksimalkan pendapatan di luar penjualan tiket penumpang. Tetapi lebih dari itu, semoga saja fasilitas tersebut bisa digunakan oleh para wiraswastawan muda kita yang mulai melangkah di dunia bisnis sehingga mereka bisa sukses dan perusahaan rintisan miliknya bisa menjadi unicorn-unicorn yang membanggakan Indonesia.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: M. Selamet Susanto

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.