Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memanas, AS Desak Warganya Tidak Pergi ke Lebanon Imbas Ketegangan Perbatasan

Foto : ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho

Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). Sumber militer Lebanon, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan Israel pada Senin (15/4) melakukan sembilan serangan udara berturut-turut di enam kota dan desa perbatasan serta menembakkan 40 peluru ke 10 kota dan desa di Lebanon selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Ankara - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut menyarankan warga AS untuk menghindari perjalanan ke Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan dengan Israel.

"Kami mengingatkan warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Lebanon. Lingkungan keamanan masih rumit dan dapat berubah dengan cepat," kata pernyataan Kedubes Amerika Serikat di Beirut, Kamis.

Kedutaan Besar itu mengatakan bahwa warga Amerika tidak boleh melakukan perjalanan ke Lebanon selatan, daerah perbatasan dengan Suriah, dan pemukiman pengungsi di tengah kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.

Pernyataan itu turut menambahkan pemerintah Lebanon tidak dapat menjamin perlindungan warga Amerika Serikat terhadap pecahnya kekerasan dan konflik bersenjata secara tiba-tiba.

"Warga AS di Lebanon tidak boleh melakukan perjalanan ke Lebanon selatan, daerah perbatasan Lebanon-Suriah, atau pemukiman pengungsi," tegasnya.

Pada Rabu (26/6), Jerman dan Belanda meminta warganya meninggalkan Lebanon di tengah kekhawatiran akan perang antara Hizbullah dan Israel. Kanada, Makedonia Utara, dan Kuwait sebelumnya telah menyampaikan seruan serupa.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top