Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Barbara Dana Broccoli, Produser dan Pemilik EON Productions

Memahami Keluarga Karyawan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Semangat emansipasi Barbara Dana Broccoli cukup tinggi. Dia ingin mendukung perempuan di industri film dan mempertimbangkan wanita sebagai sutradara.

Semangat emansipasi Barbara Dana Broccoli cukup tinggi. Dia ingin mendukung perempuan di industri film dan mempertimbangkan wanita sebagai sutradara. Sejak film Dr No tayang di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 1962, karakter rekaan novelis Inggris Ian Fleming James Bond telah menjadi salah satu waralaba fenomenal dalam sejarah industri film. Sebanyak 24 film agen mata-mata Inggris yang dibuat oleh rumah produksi EON Productions itu telah menghasilkan keuntungan pendapatan 81,6 triliun rupiah, terbesar ketiga setelah waralaba superhero Marvel Universe dengan keuntungan 117 triliun rupiah, dan 101 triliun rupiah dari karakter penyihir cilik, Harry Potter.

EON Productions yang bermarkas di London's Piccadilly, Inggris, merupakan anak dari Danjaq LLC, sebuah perusahaan yang memiliki seluruh hak cipta dan hak nama dari semua karakter James Bond. Perusahaan tersebut didirikan oleh Albert R. Broccoli dan Harry Saltzman pada 1961.

Seiring pertambahan usia Albert R. Broccoli, pada 1996 kendali perusahaan beralih pada sang putri, Barbara Broccoli, dan saudara tirinya, Michael G Wilson. Barbara sendiri bukan sosok baru dalam dunia "007". Wanita yang lahir di Los Angeles, Amerika Serikat, 18 Juni 1960, itu sejak kecil tumbuh di belakang layar dunia James Bond. Barbara bepergian bersama keluarganya ke berbagai lokasi syuting eksotis di seluruh dunia.

Sebagai seorang anak, dia suka bermain dengan mesin fotokopi di kantor EON Productions. Selama syuting "You Only Live Twice" (1967), di Jepang, Barbara terserang demam akibat mengikuti kebiasaan masyarakat setempat tidur di lantai. Pemeran James Bond kala itu, Sean Connery, merelakan tempat tidurnya agar bisa dipakai Barbara supaya pulih dari sakit.

Pemegang gelar sarjana bidang komunikasi film dan televisi, Universitas Loyola, Los Angeles, itu mendapat pekerjaan pertama dalam waralaba 007 di film Octopussy (1983) sebagai asisten eksekutif. Kemudian sejak 1987, dalam dua film berikutnya Barbara mendapat promosi sebagai produser asosiasi.

Setelah memegang penuh kendali perusahaan, Barbara menjadi produser penuh film Bond ke-17, Golden Eye. Dalam film itu, reputasinya semakin teruji. Setelah berhasil melewati berbagai kendala, seperti mengawasi produksi di lokasi syuting di Rusia. Hasilnya, Golden Eye sukses di seluruh dunia, membuktikan bakat sekaligus pengetahuannya tentang produksi film.

Selain film-film Bond, prestasi Barbara lainnya adalah film Crime of the Century (1996), pementasan panggung di London terkenal "Chitty Chitty Bang Bang", yang diproduksi bersama ibunya, Dana Broccoli, dan saudara tirinya, Michael G Wilson.

Dikutip dari Screendaily, di tengah perjuangannya mencari sutradara dan pemeran utama baru untuk film Bond ke-25, Barbara masih merelakan waktunya untuk menjadi produser eksekutif pemenang inovator indonesia I Peserta pemenang kompetisi Think Efficiency 2018 foto bersama di Jakarta, Kamis (23/8). Kompetisi yang diselenggarakan Shell Lubricants Indonesia bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) ini, memutuskan dua tim Inovator Indonesia sebagai pemenang utama, yaitu Tim Repgy dari ITS Surabaya untuk kategori energi dan kategori Trobologi dimenangkan Tim Infinite yang diketuai Daniel Martomanggolo. Istimewa tim adaro unisi I Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (ketiga kiri) bersama Presiden Direktur PT Adaro Power Mohammad Effendi (kiri) meninjau mobil listrik saat akan melepas tim Adaro Kaliurang Unisi (Universitas Islam Indonesia) menuju kompetisi mobil listrik Formula SAE Internasional 2018 di Jepang, Jakarta, Kamis (23/8). Tim Adaro Kaliurang Unisi merupakan wujud komitmen Adaro bagi pengembangan dunia pendidikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Koran Jakarta/M Yasin dalam sebuah film independen Inggris dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya The Silent Storm.

"Saya suka membuat film yang ingin saya lihat. Saya ingin membuat film Inggris dalam berbagai skala. Saya memiliki rencana membuat beberapa film dengan anggaran lebih rendah, dan beperbeberapa pementasan teater," katanya.

Semangat emansipasi Barbara juga cukup tinggi. Dia ingin mendukung perempuan di industri dan tengah mempertimbangkan wanita sebagai sutradara untuk waralaba 007. Menurutnya, selama ini perempuan hanya sering ditugasi merawat anak-anak dan orang tua yang sakit, sehingga sulit bagi mereka untuk mempertahankan karier di industri film.

"Yang sangat menggembirakan saya, ada banyak wanita yang bekerja pada produksi film. Ini sangat penting untuk mendukung perubahan ke depan dan di belakang kamera. Saya suka bekerja dengan wanita. Ada getaran yang berbeda," ujarnya.

Barbara mengatakan, untuk itu sebuah perusahaan harus lebih mengerti soal keluarga karyawan, soal pengasuhan anak, mengatur jam kerja yang fleksibel, dan pembagian kerja.

"Di EON, kami memiliki banyak wanita yang melakukan pembagian kerja dan itu mudah dengan teknologi," ujarnya.

Sosok Ayah

Pada kesempatan lain dalam wawancara dengan Collider, Barbara menegaskan, ayahnya, Albert R Broccoli, adalah sosok penting yang membantu pencapaian kariernya dan figur pemimpin yang memiliki pikiran terbuka dalam memberikan kesempatan pada generasi muda. "Sungguh, dia adalah perwujudan sejati impian Amerika, dan menjadi inspirasi bagi siapa pun yang dia temui," tuturnya.

Barbara menambahkan, waralaba James Bond sudah menjadi bagian terbesar dalam hidup yang sulit untuk dipisahkan. Dia mengenang masa kecil yang luar biasa, saat berada di tengah orangorang yang terlibat dalam proses produksi di berbagai lokasi yang terkenal.

"Seluruh film begitu magis. Ayah saya sering menggambarkan bagaimana dia akan senang pergi, pagipagi, di suatu lokasi dan menunggu truk-truk pengangkut barang tiba seperti rombongan sirkus datang ke kota. Seperti itulah, setiap hari, saat Anda membuat film. Itu keajaiban. Saya masih menyukainya, setiap hari. Saya bangun dan saya suka pergi bekerja. Saya suka melihat itu semua terjadi, dan saya mengagumi orang-orang yang bekerja sama dengan kami. Saya hanya berharap filmfilm itu akan terus menghibur penonton, seperti dalam 50 tahun ini," pungkas dia.

BIODATA

Nama: Barbara Dana Broccoli

Tempat, Tanggal Lahir : Los Angeles, California, AS, 18 Juni 1960

Pendidikan :

• Universitas Loyola, Los Angeles, bidang Komunikasi Film dan Televisi

Karier :

• Asisten eksekutif film Octopussy (1983) dan A View to a Kill (1985)
• Produser Asosiasi film T he Living Daylights (1987), dan Licence to Kill (1989)
• Produser Golden Eye (1995), T omorrow Never Dies (1997), The World Is Not Enough (1999), Die Another Day (2002), Casino Royale (2006), Quantum of Solace (2008), Skyfall (2012), Spectre (2015)
• Pemilik EON Production (1995) Pendiri dan Chairman Foxconn

selocahyo/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top