![Melindungi dari Suhu Panas dan Dingin yang Ekstrem](https://koran-jakarta.com/images/article/melindungi-dari-suhu-panas-dan-dingin-yang-ekstrem-230625222529.jpg)
Melindungi dari Suhu Panas dan Dingin yang Ekstrem
![Melindungi dari Suhu Panas dan Dingin yang Ekstrem](https://koran-jakarta.com/images/article/melindungi-dari-suhu-panas-dan-dingin-yang-ekstrem-230625222529.jpg)
Mantan astronot NASA, Peggy Whitson, menggambarkan prototipe tersebut sebagai contoh bagus tentang apa yang dapat dilakukan melalui inovasi. Ini akan menjadi pakaian yang menurutnya cukup fleksibel. Whitson saat ini memegang rekor dunia untuk waktu kumulatif terlama di luar angkasa (665 hari) dan, sebagai kepala penerbangan luar angkasa manusia Axiom Space, akan memperpanjang rekor itu lebih jauh lagi pada 8 Mei sebagai komandan Ax-2, misi pribadi kedua perusahaan untuk ISS. Beberapa astronot, termasuk Whitson, juga memiliki masukan untuk setelan baru tersebut.
"Menurut saya komentar paling umum dari para astronot adalah tetap sederhana," kata Greeley. "Untuk sarung tangan, ini untuk memastikan mereka memiliki ketangkasan yang tepat dan menjaga tangan mereka tetap hangat atau dingin, bergantung pada lingkungannya. Setelah mengerjakan beberapa program, menurut saya sarung tangan kami mungkin yang terbaik yang pernah saya lihat," imbuh dia.
Selama misi Apollo, debu Bulan (moondust) yang sangat halus atau regolith, bisa mengganggu instrumen, menyebabkan radiator menjadi terlalu panas dan merusak pakaian antariksa. "Sangat penting untuk memastikan bahwa debu bulan tidak dapat menembus lapisan dalam, bantalan logam, dan komponen lainnya," kata Ayrey.
Suhu di permukaan Bulan sendiri sangat ekstrem. Berbeda dengan Bumi, Bulan memiliki siklus sekitar 14 hari siang dan 14 hari malam. Selama kegelapan, suhu bisa turun hingga minus 253 derajat Celsius dan mencapai hingga 120 derajat Celsius atau 250 derajat Fahrenheit saat siang hari. hay/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya