Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Batam

Melihat Jejak "Manusia Perahu" Vietnam

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam sejarahnya Kamp Vietnam dibuka dari 1979-1996 untuk menampung apa yang dikenal dengan manusia perahu atau manusia sampan. Selama kurun waktu tujuh tahun, lembaga UNHCR, PBB mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Natuna, Tarempa, Anambas, dan sekitarnya, menjadi satu di tempat ini.

Mereka berbondong-bondong keluar dari negara itu menyusul kekalahan Vietnam Selatan yang didukung Amerika Serikat (AS). Hal ini ditandai dengan penarikan pasukan negara adidaya itu pada 29 Maret 1973, sebuah masa puncak ketegangan Perang Dingin.

Kekalahan Vietnam Selatan yang menimbulkan kegoncangan di masyarakatnya. Mereka berupaya pergi dari Vietnam mencari tempat untuk berling dari ancaman komunis. Rombongan pertama berjumlah 25 orang mendarat pada 22 Mei 1975 di Pulau Laut di bagian utara Kepulauan Natuna.

Para pengungsi tersebut semakin bertambah jumlahnya memasuki perairan Indonesia dan mendarat di berbagai pulau di Kepulauan Riau. Melihat hal itu, pihak Indonesia menyediakan sebuah pulau untuk keperluan Refugee Processing Centre (RPC) sebagai pusat pemrosesan dan pemeliharaan pengungsi yang berada di wilayah Indonesia.

Hingga pada 1979, pembangunan pusat penampungan dan proses pengungsi di Pulau Galang dilakukan. Tercatat sebanyak 250.000 orang tinggal di tempat penampungan tersebut. Dibantu oleh lembaga nasional dan internasional, Indonesia mempersiapkan sarana prasarana untuk mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top