![Melakukan Pertukaran Barang dengan Suku Berber](https://koran-jakarta.com/images/article/melakukan-pertukaran-barang-dengan-suku-berber-240514212122.jpg)
Melakukan Pertukaran Barang dengan Suku Berber
![Melakukan Pertukaran Barang dengan Suku Berber](https://koran-jakarta.com/images/article/melakukan-pertukaran-barang-dengan-suku-berber-240514212122.jpg)
Raja-raja Ghana sekali lagi menggambarkan posisi tertinggi mereka dengan melarang siapapun kecuali diri mereka sendiri. Pedagang tidak boleh memiliki bongkahan emas, dan hanya diperbolehkan memiliki debu emas.
Kebijakan ini mempunyai keuntungan tambahan yaitu memastikan raja dapat mengendalikan pasar emas dan memastikan nilainya tidak menurun dengan beredarnya terlalu banyak emas pada satu waktu yang dapat menyebabkan kurang berharga.
Masuknya pedagang Arab dari utara membawa agama Islam di wilayah. Para pedagang masuk melalui dengan elit perkotaan. Para pemimpin mentoleransi agama baru tersebut demi mendapatkan manfaat dari perdagangan.
Di Kekaisaran Ghana, tidak ada bukti bahwa raja-rajanya masuk Islam. Sebaliknya, ibu kota Ghana di Koumbi Saleh terbagi menjadi dua kota berbeda sejak pertengahan abad ke-11 Masehi. Satu kota berpenduduk Muslim dan memiliki 12 masjid sementara kota lainnya tetap menganut kepercayaan lama.
Hanya berjarak 10 kilometer kepercayaan lama animisme mereka terjaga dengan dikelilingi oleh banyak bangunan perantara. Mereka tetap dapat melakukan pemujaan tradisional. Pemisahan ini mencerminkan kelanjutan kepercayaan pribumi yang telah lama dianut oleh masyarakat pedesaan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya