Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan -- Mengedukasi Calon Pemimpin untuk Menyayangi Alam

Megawati Selalu Ajarkan Doktrin Politik Hijau

Foto : Istimewa

DISKUSI VIRTUAL -- Sebanyak dua mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo (kiri) dan Pramono Anung (kanan) serta Sekjen PDIP sekarang, Hasto Kristiyanto, usai hadir di diskusi virtual politik hijau PDIP, di Jakarta, kemarin.

A   A   A   Pengaturan Font

Jika masyarakat melihat PDIP menyentuh masalah politik hijau di tengah masalah pandemi dan banjir, itu karena peran seorang Megawati.

JAKARTA - Doktrin politik hijau selalu ditekankan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Sejak awal, Megawati selalu menyelipkan diskusi soal lingkungan hidup dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat makan bersama. Bagaimana agar sungai tidak tercemar dan membangun kebun raya sekecil apapun.
"Hal-hal yang menjadi contoh alam yang menjadi bagian yang dipikirkan Ibu Mega dalam konteks lingkungan hidup. Bisa dengan menginventarisasi tanaman langka, dibuat obat, dibuat jamu," kata mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (21/2).
Dalam sebuah diskusi virtual yang ditayangkan secara langsung dari akun Youtube PDI Perjuangan dan akun Facebook @pdiperjuangan, dua mantan Sekjen PDIP dan Sekjen PDIP sekarang, hadir mengulas soal politik hijau.
Menpan RB Tjahjo mengaku secara intensif telah berkomunikasi dengan Megawati sejak tahun 1997. Dia tahu betul perhatian Megawati Soekarnoputri soal lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup menjadi bahasan utama Megawati dalam setiap pengkaderan.
Semua itu, tambah Tjahjo, menjadi bukti jika Megawati adalah pemimpin yang memiliki perhatian khusus kepada soal lingkungan hidup. Maka, jika kini masyarakat melihat PDIP menyentuh masalah politik hijau di tengah masalah pandemi dan banjir, itu karena peran seorang Megawati.

Menyatu dengan Alam
Putri Bung Karno itulah sosok yang selalu mengajarkan bahwa politik harus menyatu dengan alam. Semua itu, tambah dia, harus bisa mengorganisir masyarakat untuk mencintai lingkungan.
"Kita konsisten dalam program semesta berencana jangka panjang yang dicanangkan Bung Karno. Saya kira kalau alam kita bisa terjaga dengan baik, tidak ada banjir, sungai mengalir dengan baik," tegas Tjahjo.
Mantan Sekjen PDIP lainnya, Pramono Anung juga mengatakan hal yang sama. Menurut Menteri Sekretaris Kabinet ini, jarang sekali seorang tokoh sekaligus ketua umum partai kemudian pernah menjadi presiden dan wakil presiden, yang begitu cinta akan tanaman dan cinta akan alam dan lingkungannya.
"Saya masih ingat ketika partai-partai belum ada namanya badan penanggulangan bencana, Megawati yang pertama kali, mencanangkan. Membentuk Baguna. Baru setelah itu partai lain mengikuti," kata Pramono.
Dari pengalamannya bersama Megawati, Pramono mengaku kecintaan pada lingkungan itu tampaknya karena Megawati ditempa langsung oleh ayahanya Bung Karno. Sikap cinta lingkungan itulah yang diterjemahkan dalam politik hijau di PDIP.
"Tidak banyak partai politik misalnya menginisiasi menanam pohon, membersihkan sungai, kemudian hal-hal yang berkaitan dengan penghijauan. Ibu Mega bukan hanya mengerti, tapi benar-benar memahami," ungkapnya.
Pramono menambahkan, salah satu perwujudan politik hijau di PDIP adalah mengedukasi calon pemimpin bangsa untuk menyayangi alam lingkungan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top