Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rencana Brexit l Parlemen Inggris akan Reses Selama 10 Hari

May Desak Parlemen Buat Keputusan

Foto : AFP/PHILIPPE HUGUEN

Theresa May

A   A   A   Pengaturan Font

Parlemen Inggris didesak PM May segera membuat keputusan terkait Brexit setelah mereka mengakhiri masa reses. Seruan itu disampaikan agar rencana Brexit segera terlaksana.

LONDON - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, meminta anggota parlemen segera membuat keputusan soal rencana keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) saat mereka bertemu kembali pada 22 April mendatang.

Permintaan itu dilontarkan PM May setelah ia kembali dari pertemuan tingkat tinggi (KTT) darurat Uni Eropa (UE) yang membahas Brexit di Brussels, Belgia, dan mengumumkan reses di parlemen Inggris selama 10 hari untuk merayakan Paskah.

Sebelumnya dalam KTT di Brussel, seluruh pemimpin dari 27 negara anggota UE sepakat untuk menetapkan 31 Oktober sebagai batas waktu Brexit yang baru.

"Mari kita gunakan kesempatan liburan untuk merenungkan keputusan yang harus diambil dengan cepat. Marilah kita bertekad untuk menemukan jalan melalui kebuntuan ini, sehingga kita dapat meninggalkan UE dengan kesepakatan sesegera mungkin," kata PM May kepada anggota parlemen, Jumat (12/4).

Dalam pernyataannya, PM May pun menekankan tekadnya untuk terus memperjuangkan perundingan lintas partai yang bertujuan untuk mencapai konsensus Brexit dan mengabaikan seruan bagi pengunduran dirinya dari backbench (anggota parlemen yang tak memiliki kekuasaan di pemerintah maupun oposisi) yang tak puas atas penundaan waktu Brexit yang baru.

"Pemerintah Inggris akan terus berunding dengan Partai Buruh untuk menemukan kompromi atas Brexit. Walau sulit secara politis, saya sangat percaya bahwa dalam situasi yang unik kitsa bisa menggalang kerja sama dan memberikan apa yang warga kita pilih. Saya pikir rakyat Inggris mengharapkan politisi mereka melakukan hal itu ketika kepentingan nasional menuntutnya," ucap PM Inggris itu.

Setelah selama 10 menit PM May bertemu dengan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, seorang juru bicara Partai Buruh mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dalam upaya membuat kemajuan substantif bagi menyepakati rencana kompromi.

Upayakan Mayoritas

Desakan PM May pada parlemen untuk segera membuat keputusan soal Brexit dilontarkan agar Inggris bisa keluar dari UE akhir bulan itu, sehingga Inggris bisa menghindari kewajiban untuk berpartisipasi dalam pemilihan parlemen Eropa pada 22 Mei.

Seorang juru bicara dari Downing Street mengatakan bahwa jika kedua belah pihak tidak bisa mencapai kesepakatan, maka perundingan dengan Partai Buruh akan dihentikan, dan para pemimpin partai akan menyetujui cara untuk mendapatkan mayoritas di parlemen untuk hasil Brexit.

"Terus terang, kami tidak akan terus berunding agar mencapai kesepakatan, tetapi kami percaya diskusi dan dialog yang kami lakukan sangat penting dan kami ingin melihat itu berlanjut selagi kami pikir kita telah membuat kemajuan," kata juru bicara itu.

Sebuah rencana telah dibahas dengan Partai Buruh meskipun tidak disetujui, untuk mengajukan RUU perjanjian Brexit, yang bisa menjadi cara untuk memotong suara yang berarti di parlemen dan memungkinkan anggota parlemen untuk mengubah RUU tersebut sebagai cara untuk mencoba mencapai suara mayoritas di parlemen. ang/TheGuardian/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top