Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Maulid dan Teladan Kejujuran

Foto : koran jakarta/Ones
A   A   A   Pengaturan Font

Oleh Sholahuddin, MA

Bulan ini umat muslim Indonesia kembali merayakan bulan yang penuh kedamaian atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Memasuki bulan Rabiul Awal yang orang Jawa sebut Maulud, langgar, surau, masjid, majelis taklim, dan pondok pesantren ramai melantunkan salawat.

Peringatan kelahiran Nabi Muhammad tidak hanya dilakukan muslimin di Indonesia, tetapi juga di negaranegara lain, terutama yang berpenduduk mayoritas muslim. Saya sendiri tidak sependapat dengan sekelompok orang yang mengatakan bahwa peringatan kelahiran atau ulang tahun Nabi Muhammad adalah bidah.

Meskipun Nabi tidak pernah melakukan peringatan Maulid sendiri, fakta sejarah menandaskan bahwa peringatan ini pernah dilaksanakan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi pada zaman dinasti Ayyubiyah. Lebih dari itu, peringatan Maulid juga dimaknai sebagai bagian dari syukur karena kelahiran Nabi pembawa rahmat bagi sekalian alam.

Ada dua macam fenomena sosiologis umat Islam dalam melaksanakan peringatan Maulid. Pertama, peringatan secara simbolik ditandai dengan ritual mauludan, sekatenan, ceramah-ceramah keagamaan. Hampir bisa dijumpai di desa- desa Jawa berbagai macam peringatan ritual- simbolistik ini.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top