Mata Malas pada Anak Bisa Picu Kebutaan
Dokter Spesialis Mata RS Mata Cicendo, Feti Karfiati Memed, dalam konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia, yang diakses Rabu (9/10).
Feti mengungkapkan, skrining pada bayi baru lahir sebaiknya dilakukan pada usia sekitar 35 bulan, atau usia 0 hingga 2 tahun. Langkah tersebut untuk mengetahui riwayat kesehatan, termasuk masalah mata pada keluarga.
Skrining berikutnya dilakukan pada usia 36 hingga 47 bulan, atau sekitar 3 hingga 4 tahun. Pada usia ini, kata Feti, anak seharusnya mampu mengukur ketajaman penglihatannya dan dapat mengidentifikasi sebagian besar optotipe pada baris 20/50 di masing-masing mata.
"Pemeriksaan dilakukan pada jarak 10 kaki (feet) atau 3 meter, dan mata yang tidak diperiksa harus tertutup dengan benar," tuturnya.
Feti menambahkan, Skrining selanjutnya ketika anak berusia di atas 60 bulan atau 5 tahun. Anak diharapkan dapat mengidentifikasi sebagian besar optotipe pada baris 20/30 di setiap mata, dan skrining ulang dianjurkan setiap tahun.
"Pemeriksaan penglihatan pada usia sekolah sebetulnya bisa jadi terlambat karena ambliopia mulai sulit disembuhkan setelah usia 5 tahun. Selain itu, kehilangan penglihatan permanen dapat mulai terjadi jika terapi dilakukan setelah usia 8 hingga 10 tahun," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya